Tuesday, January 27, 2015

Lapar yang Menggigil

Karya: Endar Wahyuni

tiba-tiba aku ragu
pada semangkuk mi kuah yang kauhidangkan
tertata rapi di meja makan bersama kepulannya

cukup sedapkah ia?
sedang di warung depan
ayam panggang lebih menggiurkan cacing-cacing perut
yang sedari tadi belingsatan
mengisyaratkan si empunya tengah kelaparan

aku takut...
sangat takut...
takut kita hanyalah sepasang gigil
yang berteduh dari guyuran hujan
lalu saling mencoba menghangatkan tubuh
lewat kuah panas yang terhidang menggoda

dan ketika di luar sudah reda
ketika kuah telah habis tak bersisa
ketika mi tak mampu mengganjal
ketika perut masih terus meronta
diam-diam kita saling menyelinap lewat pintu belakang
mengendap-endap di bawah jendela samping rumah
lalu melahap nikmat ayam panggang warung depan


JOG, En-270115



Lihat juga puisi lainnya di sini

No comments:

Post a Comment