Friday, June 21, 2013

LIFE (part 3)

Kopi pagi ini....

Hari ini aku bebas tidur di rumah, di kamarku tercinta. Jarak rumah dan kerjaan yang makin jauh membuatku hanya seminggu sekali pulang, bersua dengan keluargaku tercinta. Dan hari ini aku free, gak mau diganggu dengan telpon dari kantor sekalipun. Maaf ya..., hehe....
 

Sebentar lagi puasa, aku baru inget, agenda ramadhan di Masjidku belum terurus sama sekali. Biasanya aku dengan eko, teman RISMAS, sudah prepare dari awal. Tap, beberapa bulan yang lalu dia ke Jakarta untuk meneruskan pendidikannya. Dan aku, aku yang semakin disibukkan dengan kerjaanku yang semakin jauh jarak tempuhnya menjadi malas untuk memikirkannya.

Kemarin baru saja aku minta tukeran jadwal sama temen. Alhamdulillah di acc sama pak HRD, maklum lagi high season. Apalagi posisis kerjaku yang kebanyakan pada takut duduk di kursi panas devisiku. Rencananya, sabtu malam aku pengen ngadain pertemuan rutin Rismas.

Dan pagi ini, sengaja aku obrak-abrik dokumen-dokumenku. Tak sengaja kutemukan sebuah binder. Agak kusam, lama tak tersentuh, aku sudah tidak hobi lagi curhat di kertas-kertasnya. Ahh..., rasanya aku pengen buka-buka dulu sebentar. Kubolak-balik halaman-halaman ceritaku. Yaa..., dengan kata-kata dan tulisan yang acak-acakan, ada yang alay atau lebay mungkin, cengeng, lucu, atau rasa nano-nano lainnya, lah. Dan di lembar yang entah ke-berapa, aku temukan satu tulisanku yang cukup membuat pagiku jadi sedikit agak galau.... Hehehe....


Senin, 27 Agustus 12

Hari ini, tepatnya subuh ini aku menangis hebat. Jujur aku tak ingin kehilangannya untuk kedua kalinya, demi wanita yang sama....
Tuhan...
Sakit rasanya, ketika aku harus bilang,"kembalilah padanya!"
Tapi, ajarai aku menjadi wanita yang punya hati lembut, bisa memaafkan, dan memberi kesempatan orang yang aku cintai bahagia....
Subuh ini..., dia mengatakan bahwa dia memilih wanita itu, perempuan yang pernah menjadi orang ketiga dalam kebersamaan kami dulu....
Walau dia bilang dia masih sayang aku, tapi ada satu hal yang harus bisa kami terima....
Beri aku kekuatan Tuhan....


Huhhh..., sedikit nyesek juga rasanya kalau inget waktu itu. Jadi bikin ketakutan sendiri untuk sekarang. Apalagi hubungan kami sekarang yang entah masih ada atau tidak. Yang jelas kemarin aku harus bangun pagi dengan mata sembab gara-gara malamnya aku berfikiran yang tidak-tidak. Ahh..., aku tahu itu pikiran bodoh.... Tapi, aku memang bisa menangis sesenggukan ketika pikiran burukku bertanya apakah suatu saat nanti dia akan memilih wanita itu lagi...?

Kopi pagiku sudah sedikit dingin. Satu, dua cegukan. Dan aku berhenti. Saat aku menulis ini, ini adalah saat-saat ketakutanku, dan saat-saat terakhir aku harus menentukan besok, besok dan selanjutnya bagaimana aku harus bersikap.


Semoga Tuhan selalu bersamaku dan memberi yang terbaik untukku nantinya....
Aamiin....
Kopi pagiku sudah tak lagi mengepul.....