Thursday, September 4, 2014

Cara Penulisan Dialog

Apa sih dialog itu sebenarnya? Seperti yang kita tahu dialog adalah percakapan. Dalam penulisan, dialog dibuka dan diakhiri dengan tanda petik (" … "). Selain itu, Kawan juga harus menentukan tanda baca apa yang harus dipakai di akhir dialog, dan itu tergantung dari tujuan dialog ini sendiri. Kalau dialognya adalah pertanyaan, harus diakhiri dengan tanda tanya (?), sedangkan kalau deklaratif atau pernyataan (menyampaikan fakta atau opini), akhirilah dengan tanda koma (,) atau titik (.), tergantung pada lanjutan dialog tersebut.

Eh, maksudnya apa 'tergantung pada lanjutan dialog'? Jadi, biasanya, setelah atau sebelum dialog ada frase pelengkap seperti "kata Sasuke", "tukas Naruto", "pekik Sakura", "Tsunade berkata", dan lainnya. Frase pelengkap inilah yang disebut dialog tag. Nah, dialog tag ini akan sangat berpengaruh pada tanda baca yang digunakan untuk mengawali atau mengakhiri dialog deklaratif Kawan.

1. Dialog tag dalam kalimat berita/pernyataan

Perhatikan contoh di bawah ini, ingatlah bahwa ini adalah dialog yang sifatnya deklaratif/pernyataan.
(a) "Persediaan ramenmu kubuang," kata Sasuke.(b) Sasuke berkata, "Persediaan ramenmu kubuang."
Frase sejenis kata Sasuke dan Sasuke berkata inilah yang namanya dialog tag, frase yang mengikuti dialog, dan berfungsi untuk menginformasikan identitas si pengucap dialog kepada pembaca. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata-kata seperti "ujar", "kata", "pekik", "tukas", "sambung", dll.

Nah, kalau dialog tag ini letaknya di akhir dialog, akhiri dialog dengan tanda koma seperti di contoh (a). Sementara kalau dialog tag-nya berada di awal kalimat, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan akhiri dialog dengan tanda titik seperti di contoh (b). Selain itu, ingat bahwa tanda baca yang mengakhiri dialog harus diletakkan sebelum tanda petik penutup.

Kadang ada beberapa frase yang disalah artikan sebagai dialog tag. Coba bandingkan dialog (a) dan (b) dengan dialog (c) dan (d).

(c) "Persediaan ramenmu kubuang." Sasuke menatap Naruto lurus.(d) Sasuke menatap Naruto lurus. "Persediaan ramenmu kubuang."
Kalimat sejenis "Sasuke menatap Naruto lurus" di (c) dan (d) ini BUKAN dialog tag. Kalimat tersebut hanya kalimat yang dipakai untuk mendeskripsikan aktivitas Sasuke yang lain sambil mengatakan dialog tsb.

Kalau kalimat yang mengikuti dialog BUKAN dialog tag, akhiri dialogmu dengan tanda titik seperti di contoh (c). Kalau kalimat tersebut ada di awal (sebelum dialog, seperti di contoh (d)), gunakan tanda titik untuk mengakhiri kalimat tersebut, baru berlanjut ke dialog.

2. Dialog tag di antara dua dialog

Nah, sekarang perhatikan kalimat ini.
(e) "Persediaan ramenmu kubuang," kata Sasuke. "Kau tahu kenapa?"
Ada saatnya, dialog tag diletakkan di antara dua dialog yang masih diucapkan oleh orang yang sama. Kalau kasusnya begini, akhiri dialog tag-mu dengan tanda titik, baru setelah itu tuliskan dialog keduamu, seperti di dialog (e). Jangan lupa, dialog kedua tetap diawali dengan huruf besar.

Beda ceritanya kalau kedua dialog itu sebenarnya tersambung, tapi terpisah oleh dialog tag. Biasanya ini menandakan bahwa ada jeda/pemotongan dalam pengucapan kalimat tersebut. Contohnya kaya dialog (f) di bawah ini.

(f) "M-mana kutahu! Yang kutahu kau tidak suka ramen, Sas! Tapi," kata Naruto, "kenapa ... kenapa tega beginiii?"
Nah, kalau begini kasusnya, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan gunakan huruf kecil untuk mengawali dialog kedua. Hal ini dikarenakan dialog kedua sebenarnya masih merupakan bagian/masih satu kalimat dengan dialog pertama.

3. Kalimat berjeda

Ada juga kasus lain, di mana kedua kalimat ini terputus oleh tindakan/action, tanpa dialog tag.
(g) "Tapi,"–ia menjatuhkan headband-nya dengan lemas–"kenapa tega beginiii?"(h) "Tapi,"–Naruto menjatuhkan headband-nya dengan lemas–"kenapa tega beginiii?"
Di dialog seperti ini, perbedaannya hanya terletak hanya pada cara penulisan kalimat tindakan yang menyela (re: kalimat aksi) tsb. Kalimat aksi harus diletakkan di antara dua tanda pisah en dash (–), tanpa menggunakan spasi. Dalam kasus seperti ini, kalimat aksi juga selalu diawali dengan huruf kecil, seperti di contoh (g), kecuali jika kalimat tersebut diawali dengan nama, seperti di contoh (h).

4. Kalimat terputus

Sekarang gimana lagi kalau kalimatnya terputus? Coba simak dialog-dialog berikut:
(i) "Habisnya kau tidak mau—"(j) "Aku ..., tidak bermaksud begitu."
(k) "Aku tidak percaya...."
(l) "Aku masih tidak percaya...," Naruto berlirih.
Ketika dialog terpotong oleh kegiatan atau dialog karakter lain, gunakan tanda pisah em dash (—) seperti di contoh (i). Sementara, jika ada jeda dalam sebuah dialog seperti di contoh (j), atau pengucapan dialog tsb diulur seperti contoh (k) dan (l), gunakan tanda ellipsis (...). Jika tanda ellipsis muncul di akhir kalimat, tambahkan 1 tanda titik untuk mengakhiri kalimat (contoh (k)) atau tambahkan tanda koma jika dialog tersebut diikuti dialog tag (contoh (l)).

5. Kutipan dalam dialog

Ada juga situasi yang mengharuskan kita mengutip kalimat orang lain dalam dialog, seperti di contoh (k) dan (l).
(k) "Tadi Kiba tiba-tiba datang ke kantor dan bilang, 'Sasuke ngamuk!' terus langsung pergi. Awalnya kupikir dia bohong."(l) "'Sasuke ngamuk', heh? Mungkin lebih tepat kalau dia bilang, 'Sasuke muak pada lusinan sisa ramen cup yang harus ia bersihkan di rumahnya setiap hari.' "
Saat mengutip perkataan orang lain dalam sebuah dialog, gunakan tanda petik tunggal ('…') sebelum dan sesudah kutipan tsb, seperti pada kalimat 'Sasuke ngamuk!' dan 'Sasuke muak—' dalam (k) dan (l). Jika tanda petik tunggal (') dan tanda petik dua (") letaknya berdampingan, tambahkan spasi di antara kedua tanda baca tsb.

6. Dialog panjang

Kadang ada dialog dari karakter yang sama, yang terlalu panjang untuk dijejalkan dalam 1 paragraf. Misalnya seperti contoh (k).
(k) "Aku tahu kau tidak suka ramen, Sas, serius. Kau tidak suka baunya, kau tidak suka rasanya, sampai-sampai kau juga selalu punya kerutan di dahimu setiap kali kau mendapati aku sedang memakannya. Tapi bisa paham tidak sih kalau ramen bagiku itu sama pentingnya dengan tomat bagimu? Aku tidak pernah melarangmu untuk memasukkan entah-buah-entah-sayur itu ke dalam makanan kita bertiga! Aku juga tidak pernah protes sekalipun kadang-kadang aku muak harus mendapati benda berwarna merah itu lagi dalam supku. Tapi karena kita hidup bersama, aku sadar aku tidak bisa egois begitu."Jadi aku hanya minta satu hal, cobalah kau juga menolerirku, oke?"
Dalam kasus seperti ini, dialog ini bisa dibagi menjadi 2 (atau lebih) paragraf yang berbeda. Yang perlu diperhatikan adalah, JANGAN akhiri paragraf dialogmu dengan tanda petik penutup sebelum dialog tersebut selesai, seperti di contoh (k).

7. Kata sapaan dalam dialog

Nah, yang terakhir yaitu penggunaan huruf besar untuk kata sapaan, seperti di contoh (l).
(l) "Aaa, beyicik! Jangan beyantem dong, Pa! Tou-chan!" Menma tiba-tiba muncul di tengah mereka dan memekik pada kedua ayahnya dengan tatapan kesal.(m) "Errr—s-s-saya hanya ingin mengantarkan anak Anda, Hokage-sama. Permisi!"
Setiap kata sapaan yang ditujukan secara langsung pada lawan bicara si pengucap dialog harus diawali dengan huruf besar, seperti kata "Pa" di (l). Selain itu, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "Anda" juga harus selalu diawali dengan huruf besar, seperti di (m).




Sumber: https://www.fanfiction.net/topic/126835/80622889/Resources-Tata-Cara-Penulisan-Dialog-dengan-contoh

5 comments:

  1. waaahhh... bermanfaat sekali... terima kasih.

    ReplyDelete
  2. berarti kalau penulisan dialog yang di akhiri dengan (./?/!) setelahnya pakai kapital yah?

    ReplyDelete
  3. Bermanfaat, ber-faedah sekali bagi saya. Terima kasih mbak, semoga berkah apa yang sudah di bagikan. Amin.

    ReplyDelete