Sunday, December 7, 2014

TARIAN MANTRA


Karya: Endar Wahyuni


Malam ini, sekali lagi aku harus mencintaimu.
Sebab mantra yang entah punya siapa,
dirapal dalam komat-kamitnya.
Berpadu apik dengan asap kemenyan.
Membumbung membawa seikat wewangian.
Ialah dupa pengikat aroma cinta.

Benar. Setengah hati kusentuh pesonamu.
Kuraba di antara pejam pelupuk.
Perlahan, aku meliuk,
mainkan tarian paling rayu.
Dan kau terus merajuk.
Memintaku betah berlama-lama di atas tubuhmu.

Aku menari,
terus menari.
Aku sama sekali tak bisa berhenti.
Berada di hamparan pori tubuhmu ini,
seakan berada di surga penuh bebunga, wangi
memikat sungguh bak kutub hati.

Padahal, sayup kudengar
hati menjerit meronta.
Mengusir kisah lama di ambang gerbang.
“Aku tak ingin kau pulang,” hardiknya.

“Puing-puing kenangan sudah tak bersisa.
Apalagi yang harus dibenah?” tegasnya.

Tapi, rupanya tubuhmu masih utuh.
Aku belingsatan tak tentu.
Sedang tarianku terus mengiringi jerit lubuk.
Semakin cepat ikuti irama lagu.
Musik semakin mengeras samarkan rengekanku.
Rengekan hati yang tak lagi mencintaimu.

Mungkin memang benar mantramu
mandi mengelabuiku
‘tuk terus mencumbumu.


'Warning-Outdated' @JOG, En-071214




Lihat juga puisi lainnya di Kumpulan Puisiku

No comments:

Post a Comment