Monday, December 22, 2014

LIFE (Part 17) "SELAMAT ULANG TAHUN BABYTHA"




Penulis: Endar Wahyuni
 

Cakrawala mulai tawarkan semburat jingga. Siluetnya begitu asyik memagut senja. Alunan ombak tampak memesona dalam pelukan keemasan. Menemani buih-buih asin mencumbui butir pasir pesisir.

Sementara, di tepi pantai, seorang gadis cantik---sebut saja Babytha---tengah duduk di hamparan pasir putih. Playlist ‘Ngamen 1’ hingga entah ngamen berapa mengiringi hatinya yang gelisah, gundah gulana menunggu sang pujaan. Sesekali, dilihatnya arloji yang tersemat manis di tangan kirinya.

Selang beberapa waktu, dari jauh tampak seorang lelaki yang teramat dia kenal. Lelaki bertubuh jangkung dengan senyum menawan. Aiihhh..., betapa lelaki itu sangat menarik di matanya. Lelaki itu---yang biasa dipanggil Babychan---semakin mendekat. Bukan dengan kuda putih, melainkan dengan kendaraan kesukaan mereka. Yang tidak lain adalah seekor tronton. Eh... sebuah tronton maksudnya.

“Maaf akuuhhh…akuuuhhh telat!” ucap Babychan setibanya di depan Babytha.

Sementara, Babytha masih pasang wajah cemberut dengan bibir dimonyongkan beberapa centi.

“Jangan manyun gitu, dong! Nggak imut, ah. Jeyyeeek!” goda Babychan.

“Habisnya pake acara telat. Katanya mau lihat ‘sunset’ bareng. Itu, udah aku siapin camilannya!” Babytha mengarahkan telunjuknya pada segerombol botol bayg*n dan beberapa plastik cabai merah.

“Ah, kamuuhh celalu..., sini, sini peyuukkk!” ujar Babychan seraya merentangkan tangannya dan melangkah maju.

Babytha deg-degan tak menentu. Dia pun siap menerima pelukan lelaki di hadapannya itu. Tapi...

“Eh, kok...?” Babytha bingung mengapa yang dipeluk bukan dirinya, melainkan sebotol bayg*n besar.

“Hahaha, aku, kan, juga harus sayang ini dulu biar dapet perhatian terus dari kamuuuh. Sini, duduk!” ajak Babychan.

Kali ini mereka telah duduk berdua sambil menikmati panorama laut. Tak lupa terus mengunyah cemilan cabai merah dan bersulang baygon.

“Oh, ya, ini buat kamu.” Babychan menyodorkan sebuah kotak kecil warna merah muda.

“Selamat ulang tahun, ya! Semoga tambah endut, tambah imut, tambah sayang sama akuuuhhh,” lanjut Babychan.

Babytha menerima kado tersebut dengan pipi merah merona. Senyum malu-malu menghiasi wajahnya yang---kata Babychan---ayu.

“Spidol biru?” tanya Babytha sedikit kecewa ketika mendapati isi kotak kado tersebut.

“Iya. Buat mewarnai tanggalan. Supaya biru semua. Supaya nggak ada hari libur untuk mencintaimu dan sebaliknya,” terang Babychan dengan wajah polos.

Babytha cengar-cengir mendengar jawaban sang kekasih. Hatinya serasa ditumbuhi lagi beberapa puluh bunga berwarna-warni.

Tik…tik…tikk!

“Duh, hujan, Beb!” seru Babytha.

“Heh… hujan apaan?!” Riski mencipratkan air ke wajah Babytha.

Babytha tersadar dari lamunannya.

“Bengong sambil senyum-senyum sendiri. Seneng kali ditungguin pacarnya di belakang. Cie, cie…!” ledek Mayang.

“Iya, nih. Tumben aku tanyain soal pendingan malah senyum-senyum. Biasanya, kan, ketus jawabannya!” Babychan yang daritadi di belakang Babytha ikut menggoda.


Jakal, EN-211214

Nb:
- Ijin share untuk ‘meramaikan’ ulang tahun Mbak Desta. Mohon diabaikan jika kurang berkenan :D
- Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama itu memang disengaja
- Meminta maaf khusus kepada Mbak Desta dan Mas Candra karena penulis telah mengambil beberapa suku kata dari namanya sebagai tokoh utama cerita ini
- Akhir kata, selamat ulang tahun Babytha :p semoga dan semoga ^_^

No comments:

Post a Comment