Saturday, September 27, 2014

Kalimat-kalimat Cantik di Novel "Perahu Kertas"

Pernah lihat film "Perahu kertas"?
Sudah, dong, tentunya ^_^
Sudah baca novelnya juga?
Kalau aku, sih, lebih suka baca novelnya daripada nonton filmnya. Menurutku lebih seru di novelnya. Soalnya, di filmnya ada beberapa bagian yang tidak ditampilkan. Mbak Dee juga jago banget merangkai diksi-diksi cantiknya.
Bikin ngiler, deh :)
Asal browsing-browsing, ee... ada juga yang posting soal kata-kata menarik di novel "Perahu Kertas" ini. Akhirnya, copas juga, ikutan share :D

                                                ***

 
Keenan: Jadi... kamu ingin menjadi sesuatu yang bukan diri kamu dulu, untuk akhirnya menjadi diri kamu yang asli, begitu?
Kugy: Yah, kalau memang itu jalannya, kenapa nggak?
- Perahu Kertas, halaman 37


Dalam cerpen itu, saya tidak menemukan diri kamu. Yang saya temukan adalah penulis yang pintar merangkai kata-kata, tapi nggak ada nyawa.
- Kennan, Perahu Kertas, halaman 54


Yang jelas kalo lu ternyata nggak punya feeling sama dia, jangan juga lu gantungin, apalagi ngasih harapan.
- Eko, Perahu Kertas 128


Dari pertama kita jadian, gue selalu berusaha ngejar dunia lo. Tapi lo bukan cuma lari, lo tuh terbang. Dan lo suka lupa, gue masih di Bumi. Kaki gue masih di tanah. Gimana kita bisa terus jalan kalo tempat kita berpijak aja beda.
- Ojos, Perahu Kertas, halaman 147


Kamu bebas percaya apapun yang kamu mau. Saya nggak bisa mengubah anggapan kamu. Hanya kamu sendiri yang bisa.
- Keenan, Perahu Kertas, halaman 152


Aku nggak butuh maaf kamu. I just want you to love me. Why can’t you just love me?
- Wanda, Perahu Kertas, halaman 152


Kamu bisa beli lukisan-lukisan ini, Wanda, tapi kamu nggak akan pernah bisa membeli saya.
- Keenan, Perahu Kertas, halaman 178


Nasi bisa dibeli, tapi rasa percaya? Seluruh uang di dunia ini tidak cukup membelinya.
- Perahu Kertas, halaman 181


Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 205


Langit ini cuma tertutup awan. Kalau Keenan bisa menyibak awan-awan itu, Keenan akan menemukan banyak sekali bintang. Dan dari sekian banyak bintang, akan ada satu yang berjodoh dengan kita.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 206


Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 221


Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah, tidak berarti harus cari pacar baru, bukan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui. Cinta bisa tumbuh sendiri, tapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya, apalagi kalau tidak dipelihara.
- Pak Wayan, Perahu Kertas, halaman 230


Dimanapun kamu.. semoga pesan ini sampai, meski tanpa perahu.. aku sangat kehilangan kamu.
- Kugy, Perahu Kertas, halaman 232


Buat apa dia kembali? Buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?
- Kugy, Perahu Kertas, halaman 332


Biarpun satu dunia ngegoblok-goblokin aku, tapi memang ini yang aku mau. Aku pingin jadi penulis dongeng. Dari dulu sampai sekarang.. nggak berubah.
- Kugy, Perahu Kertas, halaman 362


Kita nggak pernah tahu kalau nggak dicoba.
- Kugy, Perahu Kertas, halaman 376


Poyan percaya hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah. Sebingung dan sesakit apa pun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu tinggal merasakan saja.
- Pak Wayan, Perahu Kertas, halaman 391


Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun, oleh siapapun.
- Pak Wayan, Perahu Kertas, halaman 391


Secerdas-cerdasnya otak kamu, nggak mungkin bisa dipakai untuk mengerti hati. Dengerin aja hati kamu.
- Karel, Perahu Kertas, halaman 404


Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya.
- Remi, Perahu Kertas, halaman 427


Saya ingin melepas Keenan pergi. Sebelum kita berdua berontak, dan jadi saling benci. Atau bersama-sama cuma karena menghargai.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 429


Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 430




Sumber: http://yantirahayu.bloginformasiteraktual.com/2013/03/15/kutipan-cinta-dan-motivasi-novel-perahu-kertas/

No comments:

Post a Comment