Jo, malam ini aku menangis. Begitu banyak ini-itu yang menyesakkan
dada, ini-itu yang memenuhi otakku. Tapi tenang saja, aku menepati janjiku,
kok. Seperti kataku kemarin, aku akan jadi anak yang mandiri, tanpa kita. Aku sudah
mulai belajar mengendalikan hatiku sendiri. Walau ternyata akhirnya tangis ini
buncah juga di ujung malam. Tapi aku yakin aku kuat.
Jo, awalnya aku pikir sangat susah. Dan ternyata memang
benar-benar susah. Sekuat apa pun pertahananku, nyatanya aku memang hanya
seorang perempuan yang sebenar-benarnya mempunyai hati sangat rapuh. Tapi aku
masih selalu ingat pesan terakhirmu, bahwa aku pasti bisa, bahwa aku harus
selalu semangat, bahwa semua kebaikan sudah menantiku di depan sana.
Terima kasih untuk tahun-tahun yang sudah terlewat. Untuk
malam-malam yang sesak tangis, pagi-pagi yang lengkap dengan sapa, siang-siang
yang tak lekang oleh tawa, sore-sore yang penuh cerita, juga senja-senja yang
begitu menenangkan.
Maka biarlah kunikmati tangis malam ini sendirian, tanpa
kita. Tak perlu ada ketakutan atas ketidakmampuan pun kesendirian. Karena aku
yakin doamu selalu menyertai, membawaku pada hari bahagia itu.
Semoga Tuhan selalu memberi
kebahagiaan yang berlimpah untuk kita. Aamiin. ^-^
JOG, En-090415
No comments:
Post a Comment