Showing posts with label Lain-lain. Show all posts
Showing posts with label Lain-lain. Show all posts

Saturday, January 17, 2015

FIKSI MINI 2 (Tentang Manis)

Penulis: Endar Wahyuni



TERLALU MANIS



"Maaf, aku lupa kalau aku udah manis," elakku seraya mengerling manja.
Lelakiku hanya tersenyum lalu menyeruput kembali kopi buatanku yang katanya kemanisan.

JOG, En-150115


============================================================================



KEBENARAN TERMANIS




Kusedu sesendok bubuk kopi bertabur lima sendok gula. Namun, rupanya tak cukup mengalahkan manisnya senyumanmu.

JOG, En-150115



============================================================================



KEPAHITAN TERMANIS



Baru juga satu kali kau mendua, rupanya selingkuhanmu punya pacar lima. Tersenyum manis aku menyaksikannya.

JOG, En-150115


============================================================================



OH, MANIS…?!



“Manis, sini!” Kudongakkan wajahku pada lelaki pemilik suara tadi. Tak berapa lama, kulihat seekor kucing melintas di sampingku, berlari ke arahnya, lalu tampak manja dalam pangkuannya. Oh!


JOG, En-170115


#FiksiMini

Lihat juga Fiksi Mini lainnya di sini

Saturday, January 10, 2015

FIKSI MINI 1 (Pasangan)


 Penulis: Endar Wahyuni

PACAR


Lelaki itu menatapku lekat. Aku tertunduk menyembunyikan pipiku yang mungkin terlihat memerah.

"Hei! Jangan ambil pacarku!" hardiknya seraya menarik tubuh kekar di sampingku.


JOG, En-021014



============================================================================


TEST PACK


                “Aku pulang, Ma!" sapa Yos melepas rindu usai setahun berlayar. 
Mia kelabakan menyembunyikan test pact bergaris dua.


                                                                                                                           

JOG, En-011114



============================================================================


KITA


“Apa tiga tahun belakangan ini kita pacaran? Malam tahun baru dan atau pas tahun barunya selalu kita habiskan bersama selama tiga tahun terakhir.” PC kantor di hadapanku hanya terdiam.


JOG, En-311214

============================================================================
­­­­­­­­


SELINGKUHAN ATAU PACAR?


Tuh, kan, lagi-lagi malam minggu bersamamu. Sebenarnya kamu itu selingkuhanku atau lebih pantes jadi pacar sungguhanku, sih?” bisikku lembut seraya memainkan jemariku di tubuhnya.

             "Oh… keyboard kantor," lanjutku sedikit bersungut.


JOG, En-100115


#FiksiMini 

Lihat juga Fiksi Mini lainnya di sini

Sunday, December 28, 2014

Happy Birthday Thathachan ☺

Video ini di buat dengan ide dan pemikiran bersama, di buat dalam tempo yang sesingkat-singkatnya dan waktu yang sependek-pendeknya. Semoga berkenan dan selamat bertambah usia. ☺

Thursday, December 11, 2014

Penerapan Pajak Bandara Diundur Maret 2015




Jakarta (ANTARA News) - Penerapan pajak bandara yang digabung ke dalam harga tiket (PSC on ticket) kembali mundur, yakni mulai Maret dari awalnya Januari 2015, kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Bambang Tjahtjono.

"PSC on ticket kalau kita aturannya 1 Januari itu harus, tapi toleransi hingga 1 Maret," kata Bambang Tjahtjono saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa.

Bambang menjelaskan pengunduran hingga 1 Maret 2015 itu untuk memberikan toleransi kepada sejumlah maskapai yang masih mengoordinasikan dengan pengelola bandara, yakni Angkasa Pura I dan II.

Dia mengatakan pengunduran waktu penerapan juga diminta oleh sejumlah maskapai asing yang masih membahas masalah teknis dengan AP I dan II.

"Maskapai asing juga meminta pertimbangan karena mereka juga perlu penyesuaian sistem," katanya.

Pasalnya, lanjut dia, maskapai asing telah menggunakan sistem global "international air transport association (IATA), namun maskapai nasional masih mempertimbangkannya secara "business to business" (B to B) dengan AP I dan II.

Sementara, untuk bandara unit pelaksana teknis (UPT) menggunakan sistem pembelian kupon untuk masing-masing maskapai.

Bambang menegaskan kepada maskapai untuk segera menerapkan penyatuan pajak bandara ke dalam harga tiket, meskipun dalam peraturannya, yakni Peraturan Ditjen Perhubungan Udara Nomor 447 Tahun 2014 tidak ada sanksi karena sifatnya yang "B to B".

"Semua harus setuju, enggak ada yang enggak mau, harus," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murdjatmodjo sebelumnya mengatakan pembahasan terkait penyatuan pajak bandara dengan tiket telah dibahas sejak sekita enam bulan lalu, namun kembali mundur.

"Itu sudah lama, enam bulan yang lalu kita kumpulkan semua airline dengan AP. Sekarang kita sudah menginstruksikan, jadi tinggal B to B antara AP dengan airlines," katanya.

Menteri perhubungan Ignasius Jonan akan memaksa bagi setiap maskapai untuk menerapkan pajak bandara dalam tiket sebagai implementasi standar pelayanan minimum kepada penumpang.

"Mau enggak mau ya harus mau, masa kalah sama KRL (kereta commuter line), kalau enggak mau ya dipaksa," katanya.

Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan Penerbangan Sipil Indonesia (Inaca) Arif Wibowo menyepakati pemberlakuan pajak bandara harus sesuai dengan standar Iata.

"PSC (pajak bandara), sepakat ada tiga hal, yang pertama itu harus standar IATA karena yang terbang ke bandara kita tidak hanya domestik, maskapai luar juga seperti Singapore Airline," katanya.

Namun, dia mengatakan terdapat sejumlah hal yang masih dibahas, yakni terkait pembayaran, apabila mengacu standar IATA, pajak disetorkan kepada AP I dan II dalam jangka waktu tiga minggu.

"Ini yang harus disepakati dulu, kami harus bertemu Pak Dirjen Perhubungan Udara untuk disepakati berapa hari idealnya," katanya.

Ketiga, untuk bandara unit pelaksana teknis (UPT), diberlakukan pembelian tiket oleh maskapai yang akan dibayarkan oleh penumpang pada saat "check-in".

Pasalnya, lanjut dia, pajak bandara di bandara UPT masuk ke dalam PNBP yang harus disetor ke dalam kas negara 1x24 jam, apabila tidak, maka diindikasikan bentuk pidana korupsi.

Sementara, pajak bandara bukan UPT artinya dikelola oleh Angkasa Pura I dan II, memiliki mekanisme berbeda, penyerahan pajak tersebut tidak masuk ke dalam PNBP, jadi batas waktu penyerahan pajak kepada pengelola tergantung kesepakatan, tidak harus 1x24 jam.


Editor: Desy Saputra




Sumber:
- http://www.antaranews.com/berita/468301/penerapan-pajak-bandara-diundur-maret-2015
- gambar diambil dari google

Saturday, October 4, 2014

Menebak Kepribadian Lewat Kopi Favorit

 



Oleh: Vera H-C Chan

Apakah Anda suka meminum kopi dengan tambahan sirup? Atau mungkin Anda lebih menyukai kopi berbusa dengan banyak krim?


Kepribadian Anda menurut Jenis Kopi

James Moore dan Judi James yang mengarang “The You Code: What Your Habits Say About You” mengklaim bahwa pilihan kopi jauh melebihi rasa “Dengan berbagai pilihan busa, krim dan topingnya minuman ini sudah menciptakan tingkat psikologi yang sangat dalam terkait kepercayaan diri, tingkat stres dan kenyamanan ketika masa kanak-kanak.” Kepribadian kopi, diparafrasekan dari “The You Code”:  

Penikmat Espresso: Kepuasan instan, hasil cepat, “yang paling terkenal dari seluruh pilihan kopi,” sinis, sarkasme, bahkan pemburu tenang yang agresif. Meremehkan hidup sehat, pemurung, dan ambisus, mengincar posisi elit serta ogah bergosip.

Penikmat kopi hitam: Tanpa basa-basi, minimalis, sosok dewasa yang tenang, menyukai hubungan langsung, kompetitif, pendiam dan pemurung, walaupun sesekali bersikap ekspresif.

Penikmat latte: Mengurangi risiko dengan susu dan busa, cenderung mencari aman, ingin disukai, imut namun keras kepala, enggan  frontal dan suka mendelegasikan tugas-tugas berisiko, sosok penyayang keluarga, menikmati kenyamanan lingkungan dan memiliki teman kepercayaan. Kehidupan seksnya biasa-biasa saja.

Penikmat cappucino: sosok ekspresif yang optimis dan menghargai gaya dan barang-barang keren, tidak begitu serakah. Cenderung memulai sesuatu ketimbang menjalani semua detail yang membosankan.

Penikmat kopi instan: tanpa basa-basi, frontal, ceria namun tidak terburu-buru dalam menyelesaikan sesuatu, sosok yang mungkin terlihat biasa-biasa saja. Mudah murung dan periang; tidak begitu berani dalam karier atau pun seks, sosok yang penuh pertimbangan.

Penikmat decaf soymilk: bersikap sok lingkungan ketimbang pejuang lingkungan. Bagi mereka yang tidak alergi dengan susu sapi, pilihan itu menyiratkan sikap rewel dan arogan. 

Penikmat Frappucino (dan kobi berbusa lainnya): Pecandu busa dan krim. Korban trend ketimbang trendsetter, duh, sosok tidak karuan dan tanpa perasaan ironi. 

Bukan peminum kopi: Si pengarang sangat menganggap sosok yang menolak secangkir kopi sebagai orang yang takut hidup dan bersikap kekanak-kanakan (sebuah penghinaan  yang terdapat dalam bagian “What Your Tea Says About You”)

Lebih dari Sekadar Tumpukan Biji Kopi

Fakta mengenai kopi, menurut National Coffee Association: Lebih dari delapan dari 10 warga Amerika pecandu kopi dalam setahun terakhir, dan separuhnya hanya sesekali meminum kopi. Namun, masing-masing generasi - mulai dari Greatest Generation hingga GenXers - rupanya semakin jarang meminum kopi ketimbang generasi sebelumnya, dan rata-rata jumlah kopi yang diminum seorang warga Amerika mencapai puncaknya pada 1960-an. Etnis warga yang terus menempati posisi teratas di antara peminum espresso adalah warga keturunan Hispanik-Amerika.        

Sedangkan untuk kepribadian menurut pilihan kopinya, studi dari produsen kopi pada 2007 menyusun apa saja yang akan dikorbankan warga Amerika demi secangkir kopi, saat menyimak berita pagi, makan siang, tidur, bahkan ketika menggosok gigi. Studi serupa juga menjabarkan lima tipe kepribadian peminum kopi:

1. Peminum gaul (33 persen), yang cenderung hidup sendirian, sehingga komunitas peminum kopi merupakan penyelamat bagi dirinya.

2. Pecinta kenyamanan (14 persen), yang cuma mengunakan cangkir panas untuk menghangatkan tangannya.

3. Pecandu kopi (14 persen), yang tidak bisa hidup tanpa kopi. Menariknya, mereka yang bergaji besar cenderung menyebut perilaku mereka sebagai kecanduan.

4. Peminum kopi untuk tugas (11 persen), biasanya pemula yang membutuhkan kopi agar selalu fokus.

5. Bukan pecandu kopi (7 persen). Meskipun tidak ada kategori usia yang dijelaskan di sini, kaum muda cenderung mengikuti tren seperti es kopi dan kopi dengan rasa tertentu,sedangkan generasi tua cenderung memilih kopi tubruk.






Sumber: https://id.she.yahoo.com/menebak-kepribadian-lewat-kopi-favorit-100059981.html (artikel)
https://www.google.co.id/search?q=kopi&client=firefox-a&hs=nBy&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=sb&biw=1366&bih=618&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=engvVK2MFoL-ugTJvoKQDw&ved=0CAYQ_AUoAQ#rls=org.mozilla:en-US:official&channel=sb&tbm=isch&q=secangkir+kopi+lucu&facrc=_&imgdii=_&imgrc=8_6sr3UGa7FA5M%253A%3BVvlPShmUnCmdDM%3Bhttp%253A%252F%252F1.bp.blogspot.com%252F-aTN6oJVOGdg%252FUKe4GOdrtAI%252FAAAAAAAABpk%252FjRxmSoFHUDw%252Fs1600%252Fpuisi%252Bhikayat%252Bsecangkir%252Bkopi.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.karyapuisi.com%252F2012%252F11%252Fpuisi-hikayat-secangkir-kopi.html%3B500%3B333 (gmbar)

Saturday, September 27, 2014

Kalimat-kalimat Cantik di Novel "Perahu Kertas"

Pernah lihat film "Perahu kertas"?
Sudah, dong, tentunya ^_^
Sudah baca novelnya juga?
Kalau aku, sih, lebih suka baca novelnya daripada nonton filmnya. Menurutku lebih seru di novelnya. Soalnya, di filmnya ada beberapa bagian yang tidak ditampilkan. Mbak Dee juga jago banget merangkai diksi-diksi cantiknya.
Bikin ngiler, deh :)
Asal browsing-browsing, ee... ada juga yang posting soal kata-kata menarik di novel "Perahu Kertas" ini. Akhirnya, copas juga, ikutan share :D

                                                ***

 
Keenan: Jadi... kamu ingin menjadi sesuatu yang bukan diri kamu dulu, untuk akhirnya menjadi diri kamu yang asli, begitu?
Kugy: Yah, kalau memang itu jalannya, kenapa nggak?
- Perahu Kertas, halaman 37


Dalam cerpen itu, saya tidak menemukan diri kamu. Yang saya temukan adalah penulis yang pintar merangkai kata-kata, tapi nggak ada nyawa.
- Kennan, Perahu Kertas, halaman 54


Yang jelas kalo lu ternyata nggak punya feeling sama dia, jangan juga lu gantungin, apalagi ngasih harapan.
- Eko, Perahu Kertas 128


Dari pertama kita jadian, gue selalu berusaha ngejar dunia lo. Tapi lo bukan cuma lari, lo tuh terbang. Dan lo suka lupa, gue masih di Bumi. Kaki gue masih di tanah. Gimana kita bisa terus jalan kalo tempat kita berpijak aja beda.
- Ojos, Perahu Kertas, halaman 147


Kamu bebas percaya apapun yang kamu mau. Saya nggak bisa mengubah anggapan kamu. Hanya kamu sendiri yang bisa.
- Keenan, Perahu Kertas, halaman 152


Aku nggak butuh maaf kamu. I just want you to love me. Why can’t you just love me?
- Wanda, Perahu Kertas, halaman 152


Kamu bisa beli lukisan-lukisan ini, Wanda, tapi kamu nggak akan pernah bisa membeli saya.
- Keenan, Perahu Kertas, halaman 178


Nasi bisa dibeli, tapi rasa percaya? Seluruh uang di dunia ini tidak cukup membelinya.
- Perahu Kertas, halaman 181


Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 205


Langit ini cuma tertutup awan. Kalau Keenan bisa menyibak awan-awan itu, Keenan akan menemukan banyak sekali bintang. Dan dari sekian banyak bintang, akan ada satu yang berjodoh dengan kita.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 206


Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 221


Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah, tidak berarti harus cari pacar baru, bukan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui. Cinta bisa tumbuh sendiri, tapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya, apalagi kalau tidak dipelihara.
- Pak Wayan, Perahu Kertas, halaman 230


Dimanapun kamu.. semoga pesan ini sampai, meski tanpa perahu.. aku sangat kehilangan kamu.
- Kugy, Perahu Kertas, halaman 232


Buat apa dia kembali? Buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?
- Kugy, Perahu Kertas, halaman 332


Biarpun satu dunia ngegoblok-goblokin aku, tapi memang ini yang aku mau. Aku pingin jadi penulis dongeng. Dari dulu sampai sekarang.. nggak berubah.
- Kugy, Perahu Kertas, halaman 362


Kita nggak pernah tahu kalau nggak dicoba.
- Kugy, Perahu Kertas, halaman 376


Poyan percaya hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah. Sebingung dan sesakit apa pun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu tinggal merasakan saja.
- Pak Wayan, Perahu Kertas, halaman 391


Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun, oleh siapapun.
- Pak Wayan, Perahu Kertas, halaman 391


Secerdas-cerdasnya otak kamu, nggak mungkin bisa dipakai untuk mengerti hati. Dengerin aja hati kamu.
- Karel, Perahu Kertas, halaman 404


Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya.
- Remi, Perahu Kertas, halaman 427


Saya ingin melepas Keenan pergi. Sebelum kita berdua berontak, dan jadi saling benci. Atau bersama-sama cuma karena menghargai.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 429


Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.
- Luhde, Perahu Kertas, halaman 430




Sumber: http://yantirahayu.bloginformasiteraktual.com/2013/03/15/kutipan-cinta-dan-motivasi-novel-perahu-kertas/