Idul Fitri baru saja berlalu dan maknanya kita kembali kepada fitrah,
kembali suci. Ibarat kertas kosong yang belum ditulisi, putih bersih.
Tetapi bukan berarti kondisi kantong Anda juga kosong melompong. Kondisi
keuangan tidak harus berada di titik nol juga, dong?
Idul Fitri maupun hari raya lainnya seringkali membuat kondisi keuangan seseorang kacau balau. Keuangan babak belur setelah hari raya merupakan hal yang lumrah terjadi. Pengeluaran membengkak untuk menyambut hari raya; mulai dari membeli pakaian baru, hidangan dan hantaran, berbagi angpau, sampai kepada budaya mudik atau berlibur. Membengkaknya pengeluaran hari raya seharusnya dapat diprediksi karena terjadi setiap tahun. Dengan demikian, sebaiknya Anda melakukan langkah pencegahan agar tidak bangkrut pasca hari raya.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Idul Fitri maupun hari raya lainnya seringkali membuat kondisi keuangan seseorang kacau balau. Keuangan babak belur setelah hari raya merupakan hal yang lumrah terjadi. Pengeluaran membengkak untuk menyambut hari raya; mulai dari membeli pakaian baru, hidangan dan hantaran, berbagi angpau, sampai kepada budaya mudik atau berlibur. Membengkaknya pengeluaran hari raya seharusnya dapat diprediksi karena terjadi setiap tahun. Dengan demikian, sebaiknya Anda melakukan langkah pencegahan agar tidak bangkrut pasca hari raya.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Hitung.
Cobalah Anda hitung dengan cermat berapa realisasi dari budget hari raya Anda. Gunakan jumlah realisasi tersebut sebagai acuan untuk budget hari raya tahun depan. Tambahkan inflasi sebesar 10% karena kenaikan harga pasti terjadi setiap tahunnya.
2. Kendalikan diri.
Di saat kritis dalam keuangan, mungkin Anda tergoda untuk menerima tawaran Kredit Tanpa Agunan (KTA). Menambah utang hanya untuk menutupi defisitnya keperluan hari raya hanyalah akan membuat Anda terjerat bunga pinjaman yang tinggi untuk barang yang telah dikonsumsi. Akan lebih baik jika merogoh Dana Darurat sendiri, namun pastikan Anda akan mengembalikan Dana Darurat tersebut sesegera mungkin! Anda juga dapat mempertimbangkan membawa bekal makan siang dari rumah apabila keuangan sedang menipis.
3. Garage Sale.
Lihat sekeliling kamar atau lemari Anda. Mungkin ada beberapa barang yang sudah tak terpakai beberapa tahun lamanya, saatnya untuk menjualnya dengan harga murah. Banyak portal menjual barang bekas yang tersedia, selain membersihkan ruangan dan lemari juga dapat mendatangkan uang bagi Anda.
Semoga keuangan Anda tetap sehat sampai gaji selanjutnya masuk ke rekening ya!
Cobalah Anda hitung dengan cermat berapa realisasi dari budget hari raya Anda. Gunakan jumlah realisasi tersebut sebagai acuan untuk budget hari raya tahun depan. Tambahkan inflasi sebesar 10% karena kenaikan harga pasti terjadi setiap tahunnya.
2. Kendalikan diri.
Di saat kritis dalam keuangan, mungkin Anda tergoda untuk menerima tawaran Kredit Tanpa Agunan (KTA). Menambah utang hanya untuk menutupi defisitnya keperluan hari raya hanyalah akan membuat Anda terjerat bunga pinjaman yang tinggi untuk barang yang telah dikonsumsi. Akan lebih baik jika merogoh Dana Darurat sendiri, namun pastikan Anda akan mengembalikan Dana Darurat tersebut sesegera mungkin! Anda juga dapat mempertimbangkan membawa bekal makan siang dari rumah apabila keuangan sedang menipis.
3. Garage Sale.
Lihat sekeliling kamar atau lemari Anda. Mungkin ada beberapa barang yang sudah tak terpakai beberapa tahun lamanya, saatnya untuk menjualnya dengan harga murah. Banyak portal menjual barang bekas yang tersedia, selain membersihkan ruangan dan lemari juga dapat mendatangkan uang bagi Anda.
Semoga keuangan Anda tetap sehat sampai gaji selanjutnya masuk ke rekening ya!
Sumber: YAHOO!
No comments:
Post a Comment