Sejak
peristiwa itu, malam-malammu menjadi gelisah. Tidurmu antara lelap dan terjaga. Malam dengan mimpi-mimpi yang
menyesakkan, malam-malam panjang, gerakan tubuh resah, kerinduan, dan helaan
napas tertahan.*)
Pukul tiga
dini hari tiba-tiba ponselku menjerit memberitahukan adanya pesan yang masuk.
Satu pesan, dua pesan, tiga pesan. Aku masih terlelap. Belum puas juga,
ponselku lagi-lagi mengeluarkan nyanyiannya, kini lengkingannya semakin lama
semakin mengeras. Kali ini bukan sebuah pesan masuk, melainkan satu panggilan
yang sesungguhnya teramat singkat pula karena belum sempat kuangkat sudah mati
terlebih dahulu.
Kusipitkan
mata, mencoba membaca satu per satu pesan masuk terbaru.
Aku gak bisa tidur sama
sekali. Otakku dipenuhi rasa bersalah.
Sekali lagi aku minta maaf.
Oh, entah berapa kali aku minta maaf padamu, dan berapa kali kamu bilang telah
memaafkanku. Tapi tetap, rasa bersalah ini masih saja ada.
Apakah
Tuhan juga akan memaafkanku. Ternyata begini rasanya :(
Jemariku sedikit tertatih mengetik
balasan pesan di malam menjelang pagi itu.
Ambilah
air wudu, kurasa ini waktu yang baik untuk menenangkan diri. Sepertiga malam
yang terakhir. Setelahnya, tidurlah. Besok kita akan bertemu, tentunya dengan
kondisimu yang lebih baik dari sekarang.
Kumatikan ponsel setelah pesan balasanku
terkirim. Bukan maksudku tidak mau menemanimu. Tapi, kurasa yang kamu butuhkan
saat ini adalah istirahat. Mendamaikan hati, pikiran, dan tentunya fisikmu juga.
Sejak pertemuan siang tadi---setelah
beberapa musim tak pernah bertemu---aku tahu keadaanmu saat ini.
Terjerembap dalam kubangan terburuk. Diselubungi berbagai macam rasa bersalah.
Lalu, penyesalan yang selamanya memang tinggal penyesalan, membalut segala
kekalutan, cukup membuat baju yang kamu kenakan mungkin terasa lebih ketat.
“Terima kasih.” Itu kata-kata terakhirmu
tadi siang. Menutup semua pengakuan, penyesalan, dan permintaan-maafmu. Ya,
siang tadi kamu telah kembali walau dalam kondisi terburukmu. Mungkin cinta
memang akan selalu pulang dengan caranya sendiri-sendiri, batinku.
JOG, En-270215
No comments:
Post a Comment