Sunday, August 12, 2012

Kembali Tentangnya, Yang Menjadi Sahabatku

Astaghfirullah...
Pikiran-pikiran buruk itu selalu ada, rasa cemburu yang tak luput dari derai airmata.
 Dia, sahabatku, tempatku berbagi cerita. Mungkin baik buruknya tentang aku pun dia tahu. Aku yakin dia pun saat ini aku tengah dekat dengan siapa, tengah merasakan rasa bahagia dengan siapa. 

Tapi kenapa namanya selalu hadir, bukan saja sebagai seorang sahabat yang turut merasa bahagia, tapi hampir menjadi orang ketiga.
Suatu petang aku mengurai kedekatanku dengan seseorang, bercerita banyak tentang status hubungan kami saat ini. Tapi, tak jauh dari waktu itu kudengar dari orang lain dia pun serasa ingin menjalin hubungan yang lebih dengan kekasihku.
Hingga saat ini, usai 'ku bercerita tentang rasa yang masih kusimpan pun, kudengar dia sedang dekat dengan seseorang yang sangat berarti untukku. Yang kusesalkan kenapa aku harus mendengar ini dari orang lain, bahkan dia sendiri berusaha menyembunyikannya dariku.
Apa ini artinya, sedang kutahu dia adalah sahabatku..
Kapan namanya bisa bersanding denganku dan kekasihku sebagai pendengar dan pemirsa yang baik, bukan sebagai penyebab rasa cemburuku.

No comments:

Post a Comment