Karya: Endar Wahyuni
Senja berlalu
Menyisakan remang padamu
Bayangmu menjulang ke timur pun gugur
Bersama jingga cakrawala yang lebur
Kalah oleh pekatnya malam yang membaur
Kerlap-kerlip lampu bak kunang-kunang
Menyulap malam sedikit terang
Muda-mudi berjalan
Bergandeng tangan memadu cinta
Memamerkan padamu senyum paling mesra
Di sisi lain
Menghitung receh si pengemis kecil
Satu... dua... tiga... berharap bisa membeli nasi kucing
Penyumbat lapar dahaga hari ini
Ah...
Itu biasa bagimu
Berteman kemesraan di sisi kanan
Berkawan kepedihan di sisi kiri
Dan tubuhmu seperti simbol penyatuan
Bebas orang mengadu padamu
Atau sekadar bertemu dan mengagumimu
Malam temaram memikat rembulan
Bintang menyatu menoreh kenang
Kamu adalah ingatan paling dahsyat
Simbol paling mengena
Di kota tempat 'ku dibesarkan
JOG, En-071014
*) DIRGAHAYU JOGJAKU ke-258 -- 07 oktober 2014
Nb: Maaf, telat postingnya di blog :D
Lihat juga Puisi lainnya di Kumpulan Puisiku
Senja berlalu
Menyisakan remang padamu
Bayangmu menjulang ke timur pun gugur
Bersama jingga cakrawala yang lebur
Kalah oleh pekatnya malam yang membaur
Kerlap-kerlip lampu bak kunang-kunang
Menyulap malam sedikit terang
Muda-mudi berjalan
Bergandeng tangan memadu cinta
Memamerkan padamu senyum paling mesra
Di sisi lain
Menghitung receh si pengemis kecil
Satu... dua... tiga... berharap bisa membeli nasi kucing
Penyumbat lapar dahaga hari ini
Ah...
Itu biasa bagimu
Berteman kemesraan di sisi kanan
Berkawan kepedihan di sisi kiri
Dan tubuhmu seperti simbol penyatuan
Bebas orang mengadu padamu
Atau sekadar bertemu dan mengagumimu
Malam temaram memikat rembulan
Bintang menyatu menoreh kenang
Kamu adalah ingatan paling dahsyat
Simbol paling mengena
Di kota tempat 'ku dibesarkan
JOG, En-071014
*) DIRGAHAYU JOGJAKU ke-258 -- 07 oktober 2014
Nb: Maaf, telat postingnya di blog :D
Lihat juga Puisi lainnya di Kumpulan Puisiku
No comments:
Post a Comment