Thursday, July 24, 2014

Bahalal Ala Endar :D



Lebaran sebentar lagi
Berpuasa sekeluarga
Sehari penuh yang sudah besar
Setengah hari yang masih kecil

 
H-4 Lebaran ^_^


Ada sedihnya, ada senengnya juga tentunya. Sedih ninggalin bulan puasa yang selalu bermakna tiap tahunnya. Tapi, di satu sisi juga seneng akhirnya ketemu lagi sama yang namanya lebaran, di mana semua keluarga besar bisa bertemu, berkumpul dalam suka cita. Shalat Id di lapangan, bagi-bagi ampau, makan ketupat, rame-rame sama temen keliling kampung sungkeman, menyenangkan deh. Hehehe....

Bercerita soal keliling kampung, salam-salaman sambil minta maaf, di daerahku namanya "bahalal".
Nah, kita ada semacam ucapan minta maaf yang cukup panjang dalam bahasa Jawa dari yang bertamu (lebih tepatnya yang lebih muda), kemudian nanti yang menjadi tuan rumah (yang lebih tua) mendengarkan permintaan maaf itu sambil mengucapkan "Aamiin". Setelah selesai, baru gantian, yang tua menjawab dan membalas ucapan maaf itu, dan yang muda mengucapkan "Aamiin" di setiap kata balasan itu.
 

Berikut aku share ya....

Contoh "bahalal" ala daerahku, tapi kalo balasannya aku gak bisa, belum pernah juga sih :D
Ada yang lebih pendek dari yang di bawah ini, tapi gak jarang juga yang lebih panjang.
Kurang lebihnya seperti ini, silahkan disimak...

RABBANAA AATINAA FID DUN-YA HASANAH
WAFIL-AAKHIRATI HASANAH
WAQINAA ‘ADZAABAN NAAR
Kulo sowan wonten ngarsanipun simbah mboten langkung kuo ngaturaken sungkem pangabektos kulo dhumateng simbah.
Kejawi menika, kulo ngaturaken sedoyo kalepatan kulo, lampah kulo setindak, wiraos kulo seklimah, ingkang samar-samar lahir batos, ingkang mboten angsal idining sarak.
Mugi-mugi Gusti Allah kerso ngalalaken manfaat donya tuwin akhirat, dene dosa kulo lan dosanipun simbah ingkang disengojo menopo ingkang mboten disengojo ageng alit sageto lebur ing dinten riyadin puniko angsalo lantaran saking kulo panjengan sami.
Cekap semanten atur kulo..


 Nb: Simbah, Pakdhe = sungkem pangabektos
        Lek                      = salam taklim


 

Nah..., sudah dibaca, kan? Gimana tanggapannya.?
Sebenarnya, sih, permintaan maaf itu yang penting tulus dari hati. Cuma yang namanya tradisi di kampung, kata-katanya yang digunakan juga baik, bisa dibilang sebagai patokan sopan santun juga, menurutku gak ada salahnya tetap digunakan.
 
Baiklah, cukup sekian dulu, ya. Semoga bermanfaat.... :))

No comments:

Post a Comment