Pada zaman Rasulullah SAW, tidak sedikit sahabat yang menyaksikan dengan
mata kepala sendiri tentang kehebatan mukjizat beliau yang spektakuler
adalah tubuhnya memancarkan nyala api dan petir sebagai tameng dari serangan lawan yang hendak membunuhnya.
Dikisahkan, Rasulullah SAW berangkat menuju medan Perang Hunain.
Diantara yang ikut serta dalam pasukan kafir, ada seorang lelaki yang
bernama Syaibah bin Usman
bin Thalhah, yang ayah dan pamannya terbunuh dalam Perang Uhud. Oleh
karena itu, keikutsertaan Syaibah dalam Perang Hunain adalah untuk
membalas dendam atas kematian bapak dan pamannya di Perang Uhud.
Sasaran utama Syaibah adalah membunuh Rasulullah SAW. Ketika Syaibah
mengetahui Rasulullah SAW turut serta dengan pasukan Islam dalam Perang
Hunain, dirinya pun ikut bergabung dengan pasukan kafirQuraisy menuju
suku Hazawin. Harapannya bila perang sudah berkecamuk, dirinya akan
mencari kesempatan dan menunggu saat yang tepat untuk membunuh
Rasulullah SAW. Dengan demikian, dirinya dapat menyelesaikan balas dendam kaum kafir Quraisy terhadap Rasulullah SAW.
Syaibah telah memperhitungkan rencananya dengan matang agar jangan
sampai gagal. Pedangnya pun dibawa dan telah diasah tajam hingga nanti
dapat sekali tebas kepala Rasulullah SAW langsung pisah dari badannya.
Hari yang ditunggu pun tiba. Perang sedang berkecamuk dengan hebatnya
dan Syaibah terus mengintai gerak gerik Rasulullah SAW karena dialah
sasaran utamanya.
Akhirnya, tibalah saat yang ditunggu oleh Syaibah. Sebab di saat
orang-orang Islam prak poranda dan bercerai berai oleh serangan gencar
pasukan panah kaum kafir
yang bertubi-tubi, membuat pasukan Islam tak mampu melindungi Rasulullah
SAW. Maka, Syaibah langsung mengeluarkan pedangnya sambil mendekati
Rasulullah SAW. Setelah mendekat, serangan pun dilancarkan.
Tiba-tiba saja ada nyala api keluar daru tubuh Rasulullah SAW seperti
petir yang menyambar-nyambar dan nyaris menyambar wajah Syaibah. Petir
itu seakan melindungi tubuh Rasulullah SAW dari serangan Syaibah.
Melihat kejadian itu, Syaibah langsung menutup wajahnya karena rasa
takut. Dirinya pun langsung berlari menjauhi Rasulullah SAW. Namun
justru Rasul memanggil Syaibah,"Wahai Syaibah, datanglah kemari," ujar
Rasulullah SAW.
Dengan perasaan takut, Syaibah pun mendekat. Rasulullah SAW lalu
meletakkan tangannya di dada Syaibah. Rupanya beliau mengerti kalau
Syaibah ketakutan dan gemetaran. Beliau mengusap-usap dada Syaibah
seraya berdoa,
"Y Allah, lindungilah dia dari bisikan setan."
Pada saat itu juga, tak ada yang lebih dicintai oleh telinga, mata, dan
segenap jiwa Syaibah kecuali Rasulullah SAW. Perasaan benci dan dendam
kepada Rasulullah SAW tiba-tiba saja sirna berganti kecintaan yang luar biasa hebatnya.
"Mari ikut berjuang bersama kami, "kata Rasulullah SAW.
Syaibah langsung berdiri tegak di hadapan Rasulullah SAW. Syaibah lantas
melancarkan serangan balik menghantam kaum kafir yang memusuhi
Rasulullah SAW dan para sahabat-sahabatnya.
Sumber: http://kisahislamiah.blogspot.com/2014/03/tubuh-rasulullah-saw-dilindungi-petir.html
No comments:
Post a Comment