Friday, October 12, 2012

Surat Untuk Bunda

Bunda...
Apa kabar hati bunda hari ini?
Semoga ada setitik rasa bahagia di sana.

Bunda...
Semalam kulihat tidurmu begitu nyenyak. Kutahu kau sangat lelah. Aku benci kelelahanmu, Bunda. Aku minta banyak waktumu untuk melakukan hal-hal ringan, bukan untuk menguras peluh.

Bunda...
Aku ingin menghapus goresan-goresan itu, pisau-pisau tajam yang menorehkan luka di hatimu. Mengapa kau sanggup menghadapinya, Bunda? Tersenyum agar aku tak khawatir, padahal aku tahu, sesungguhnya bunda ingin menangis.

Bunda...
Hari ini aku terluka bunda, sampai napasku tersela oleh air mataku. Bunda, terkadang ingin kutinggalkan dunia ini. Tapi aku ingat Bunda, dan kau jua yang membuat aku kuat untuk bertahan.

Bunda...
Kenapa kau menyayangiku begitu dalam, tak pernah kudapat dari siapapun. Dengar sabar kau mencintaiku, menjadikan kekuranganku ini sebagai penikmat kelebihanku. Semua sikapku dengan mudah kaumaklumi, semua salahku dengan ikhlas kaumaafkan.

Bunda...
Bagaimana aku bisa membalas cintamu, sedang kadang aku tak bisa menerima keputusanmu.

Bunda...
Orang yang paling tegar dalam hidupku, orang yang tak pernah lelah mengasihiku, orang yang tak pernah jenuh membuka pintu maaf untukku.
Aku ingin melihat senyummu, tanpa ada luka yang kausimpan.

Bunda...
Semoga Allah selalu melindungimu, dan memberimu sebuah kebahagiaan tersendiri.

Bunda...
Aku menyayangimu, lebih dari aku menyayangi insan manapun di bumi.
Peluk aku bunda, seperti waktu kecil aku menggelayut dalam gendonganmu. Hingga suatu saat nanti aku dapat memelukmu, menemanimu sampai tua nanti....

No comments:

Post a Comment