Lalu tangan kananku menggenggam hangat tangan kiriku. Mataku terpejam
mengiringi napasku. Katakan bahwa aku tak butuh berada di antara mereka.
Mereka yang menuai cerita indah sembari menoreh luka yang begitu dalam
untukku.
Katakan bahwa aku bisa, meski berkali mereka tak berhenti membiarkanku tenang dalam duniaku. Mereka yang tak peduli akan air mataku. Mereka yang tak punya sedikit hati untukku.
Yakinkan dalam kesendirianku, ada Tuhan yang tak pernah lekang mencintaiku, mengasihiku.
Kuhela napas panjangku. Kulepas air mata yang selalu mengintip di balik pelupuk. Tak ada yang mengerti. Mereka masih terus memberi luka. Walau aku berusaha pergi, mereka masih mengikutiku. Lalu melenggang manis di hadapanku, sembari menatap sinis.
Aku tak pernah berharap ada mereka. Tapi, Tuhan menciptakan mereka di hari-hariku untuk menguatkanku. Mengajariku arti ketulusan, keikhlasan, dan mungkin ketenangan.
Pastikan aku bukan wanita yang punya suara lantang untuk memaki, kata-kata kotor untuk mencaci.
Pastikan aku adalah seorang wanita yang punya hati yang lembut untuk menerima setiap takdirku. Punya doa yang indah untuk yang terbaik.
"Tes...!" Satu tetes airmata lagi yang jatuh, lalu berderai tak terbendung :'(
Katakan bahwa aku bisa, meski berkali mereka tak berhenti membiarkanku tenang dalam duniaku. Mereka yang tak peduli akan air mataku. Mereka yang tak punya sedikit hati untukku.
Yakinkan dalam kesendirianku, ada Tuhan yang tak pernah lekang mencintaiku, mengasihiku.
Kuhela napas panjangku. Kulepas air mata yang selalu mengintip di balik pelupuk. Tak ada yang mengerti. Mereka masih terus memberi luka. Walau aku berusaha pergi, mereka masih mengikutiku. Lalu melenggang manis di hadapanku, sembari menatap sinis.
Aku tak pernah berharap ada mereka. Tapi, Tuhan menciptakan mereka di hari-hariku untuk menguatkanku. Mengajariku arti ketulusan, keikhlasan, dan mungkin ketenangan.
Pastikan aku bukan wanita yang punya suara lantang untuk memaki, kata-kata kotor untuk mencaci.
Pastikan aku adalah seorang wanita yang punya hati yang lembut untuk menerima setiap takdirku. Punya doa yang indah untuk yang terbaik.
"Tes...!" Satu tetes airmata lagi yang jatuh, lalu berderai tak terbendung :'(
No comments:
Post a Comment