Aku, diajari untuk melihat. Tapi aku tak bisa melihat. Dan dia masih
meyakinkan bahwa sampai detik ini aku semakin terbuka, untuk melihat.
Tapi aku tak bisa dan tak merasa bisa melihat.
Dia terlalu berharap banyak, sedang aku tak peka pada setiap apa yang terjadi. Walau suatu waktu, aku katakan padanya, aku merasakan.
Dia bilang aku punya teman, tapi aku tak pernah tahu, dan tak mau tahu. Aku sendiri, hidup di duniaku, bersama semua yang ada di duniaku.
Dia masih datang padaku, dan mengatakan aku semakin peka. Tapi aku tak pernah bisa membedakan keadaanku saat ini, kemarin, ataupun lusa. Setiap perubahan itu tak pernah kusadari, dan mungkin memang tak ingin kusadari.
Yang aku tahu, ada aku bersama Dia, yang menjadi teman. Dan aku tak mengelak tentang semua yang dia katakan, tapi aku pun tak ingin mencari tahu dengan apa yang diyakinkan.
Aku, ada, sendiri, dalam heningku....
Dia terlalu berharap banyak, sedang aku tak peka pada setiap apa yang terjadi. Walau suatu waktu, aku katakan padanya, aku merasakan.
Dia bilang aku punya teman, tapi aku tak pernah tahu, dan tak mau tahu. Aku sendiri, hidup di duniaku, bersama semua yang ada di duniaku.
Dia masih datang padaku, dan mengatakan aku semakin peka. Tapi aku tak pernah bisa membedakan keadaanku saat ini, kemarin, ataupun lusa. Setiap perubahan itu tak pernah kusadari, dan mungkin memang tak ingin kusadari.
Yang aku tahu, ada aku bersama Dia, yang menjadi teman. Dan aku tak mengelak tentang semua yang dia katakan, tapi aku pun tak ingin mencari tahu dengan apa yang diyakinkan.
Aku, ada, sendiri, dalam heningku....
No comments:
Post a Comment