Menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
2. Tanda hubung
Menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh:
- p-e-n-g-u-r-u-s
- 8-4-1973
3. Tanda hubung
Dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Bandingkan:
- ber-evolusi dengan be-revolusi
- dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
- Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
4. Tanda hubung
Dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
Contoh:
- se-Indonesia
- hadiah ke-2
- tahun 50-an
- ber-SMA
- KTP-nya nomor 11111
- sinar-X
- Menteri-Sekretaris Negara
5. Tanda hubung
Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
- di-charter
- pen-tackle-an
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanda_baca#Tanda_Pisah_.28.E2.80.93.2C_.E2.80.94.29
No comments:
Post a Comment