Tuhan....
Jika memang telah habis waktuku untuk mencintainya
Maka kuatkan aku untuk melihatnya bahagia
Tegarkan aku untuk merasakan sakitnya hatiku
Tenangkan aku untuk membawa pergi hatiku yang tengah rapuh ini
Tuhan...,entah ini musim yang keberapa.. Dari musim yang pertama, saat semua yang tidak pernah terbayangkan itu menjadi kenyataan. Engkau pertemukan aku dengannya. Dia yang beberapa musim belakangan menjadi tumpuan harapanku. Menjadi alasanku untuk tak pernah membuka hatiku pada orang lain.
Tuhan..., dan jika inilah waktunya untuk kulepas semua alasan aku menutup hatiku pada yang lain, maka berilah alasan untukku untuk menyisihkan hatinya, tanpa menyimpan rasa itu lagi. Jika inilah waktuku untuk menikmati perpisahan ini, maka hapuskanlah semua kenangan dan rasa yang teramat dalam untuknya. Jika inilah waktunya aku benar-benar menyaksikan dia dengan orang lain, maka teguhkan hatiku untuk tidak luluh lagi dengannya suatu saat nanti.
Tuhan..., aku tahu hatiku. Aku tahu dia yang merebut ruang kosong itu. Tapi aku pinta, sudahi perasaan ini. Aku tak ingin berharap lagi.
Tak pernah kubayangkan aku akan menghapus semua keyakinanku tentangnya, tentang kami. Tapi kali ini,
hapuslah semua, Tuhan. Jika memang ini yang terbaik. Jangan sisakan sedikitpun hatiku untuknya. Sakit ini terlalu pedih, walau kenyataannya aku selalu memaafkan dan memaafkannya lagi. Menerima dan menerimanya lagi.
Sudahi Tuhan.
Sudahi semuanya.
Jangan biarkan aku menginginkannya lagi.
Jika memang telah habis waktuku untuk mencintainya
Maka kuatkan aku untuk melihatnya bahagia
Tegarkan aku untuk merasakan sakitnya hatiku
Tenangkan aku untuk membawa pergi hatiku yang tengah rapuh ini
Tuhan...,entah ini musim yang keberapa.. Dari musim yang pertama, saat semua yang tidak pernah terbayangkan itu menjadi kenyataan. Engkau pertemukan aku dengannya. Dia yang beberapa musim belakangan menjadi tumpuan harapanku. Menjadi alasanku untuk tak pernah membuka hatiku pada orang lain.
Tuhan..., dan jika inilah waktunya untuk kulepas semua alasan aku menutup hatiku pada yang lain, maka berilah alasan untukku untuk menyisihkan hatinya, tanpa menyimpan rasa itu lagi. Jika inilah waktuku untuk menikmati perpisahan ini, maka hapuskanlah semua kenangan dan rasa yang teramat dalam untuknya. Jika inilah waktunya aku benar-benar menyaksikan dia dengan orang lain, maka teguhkan hatiku untuk tidak luluh lagi dengannya suatu saat nanti.
Tuhan..., aku tahu hatiku. Aku tahu dia yang merebut ruang kosong itu. Tapi aku pinta, sudahi perasaan ini. Aku tak ingin berharap lagi.
Tak pernah kubayangkan aku akan menghapus semua keyakinanku tentangnya, tentang kami. Tapi kali ini,
hapuslah semua, Tuhan. Jika memang ini yang terbaik. Jangan sisakan sedikitpun hatiku untuknya. Sakit ini terlalu pedih, walau kenyataannya aku selalu memaafkan dan memaafkannya lagi. Menerima dan menerimanya lagi.
Sudahi Tuhan.
Sudahi semuanya.
Jangan biarkan aku menginginkannya lagi.
No comments:
Post a Comment