Saudariku muslimah, ada baiknya kita simak kembali pesan Asma binti
Kharijah Al-Fazari untuk putrinya yang hendak membina rumah tangga
berikut ini:
Wahai putriku, kini engkau telah keluar dari sarang tempat engkau dahulu dilahirkan hingga engkau menjadi besar...
Kini engkau akan berpindah ke tempat dan keadaan yang engkau belum kenal dan engkau juga akan menemani seorang yang belum engkau kenal, ketahuilah wahai anakku, orang itu adalah suamimu.
Jadilah engkau sebagai tanah dan dia sebagai langitmu.
Jangan engkau memberi beban kepadanya dengan berbagai kesusahan, sebab akan menjadikan dia meninggalkanmu.
Janganlah engkau terlalu menjauhinya, agar dia tidak melupakan dirimu.
Kalau dia mendekatimu, maka dekatilah dan sekiranya dia menjauhimu, maka jauhilah dia dengan baik...
Wahai putriku, peliharalah suamimu dengan baik... hidungnya, matanya dan yang lainnya. Jangan sampai suamimu mencium sesuatu darimu kecuali yang harum, jangan pula ia mendengar perkataanmu kecuali suara yang lembut dan jangan pula suamimu melihatmu kecuali yang indah dari dirimu...
Jadikan dirimu sebagai sendi utama di dalam rumahmu. Hendaklah kamu lebih banyak berada di rumah suamimu dan janganlah kamu menyelidiki kekurangannya.
Seorang isteri harus lebih sedikit berbicara (tidak ngerumpi) dengan tetangganya. Janganlah kamu memasuki rumah tetanggamu melainkan setelah mendapat izin dari yang punya rumah.
Seorang isteri hendaklah menjaga hak suami, baik pada waktu suami tiada atau ada di rumah. Usahakan agar suami selalu gembira ketika dia berada di sampingmu.
Janganlah sekali-kali seorang isteri mengkhianati harta suami dengan menghambur-hamburkan harta pada yang bukan semestinya. Apabila mendapat izin keluar rumah, hendaklah isteri menjaga kehormatan diri, berpakaian sederhana dan menutup auratnya...
Hindarilah bercakap-cakap di jalan yang tiada perlu dengan pria yang bukan mahramnya. Apabila ada pria yang bukan mahram ingin masuk rumah sedangkan suami tidak ada, berhati-hatilah, jangan sembarangan mengizinkannya masuk, berbicaralah seperlunya jangan bercakap-cakap yang tiada perlu karena bisa menimbulkan fitnah... hendaklah kamu menjaga dan memahami kecemburuan suamimu...
Hendaklah seorang isteri merasa puas dan bersyukur dengan apa yang ada pada suaminya termasuk rezeki yang diberikan oleh Allah kepadanya...
Seorang isteri berkewajiban senantiasa membersihkan diri dalam segala keadaan. Isteri juga hendaknya memiliki rasa belas kasih terhadap anak-anaknya, menjaga serta menutupi keburukan mereka dan tidak mudah mencaci maki anak-anak atau berbuat sesuatu yang kurang menyenangkan hati suaminya...
Wahai putriku, kini engkau telah keluar dari sarang tempat engkau dahulu dilahirkan hingga engkau menjadi besar...
Kini engkau akan berpindah ke tempat dan keadaan yang engkau belum kenal dan engkau juga akan menemani seorang yang belum engkau kenal, ketahuilah wahai anakku, orang itu adalah suamimu.
Jadilah engkau sebagai tanah dan dia sebagai langitmu.
Jangan engkau memberi beban kepadanya dengan berbagai kesusahan, sebab akan menjadikan dia meninggalkanmu.
Janganlah engkau terlalu menjauhinya, agar dia tidak melupakan dirimu.
Kalau dia mendekatimu, maka dekatilah dan sekiranya dia menjauhimu, maka jauhilah dia dengan baik...
Wahai putriku, peliharalah suamimu dengan baik... hidungnya, matanya dan yang lainnya. Jangan sampai suamimu mencium sesuatu darimu kecuali yang harum, jangan pula ia mendengar perkataanmu kecuali suara yang lembut dan jangan pula suamimu melihatmu kecuali yang indah dari dirimu...
Jadikan dirimu sebagai sendi utama di dalam rumahmu. Hendaklah kamu lebih banyak berada di rumah suamimu dan janganlah kamu menyelidiki kekurangannya.
Seorang isteri harus lebih sedikit berbicara (tidak ngerumpi) dengan tetangganya. Janganlah kamu memasuki rumah tetanggamu melainkan setelah mendapat izin dari yang punya rumah.
Seorang isteri hendaklah menjaga hak suami, baik pada waktu suami tiada atau ada di rumah. Usahakan agar suami selalu gembira ketika dia berada di sampingmu.
Janganlah sekali-kali seorang isteri mengkhianati harta suami dengan menghambur-hamburkan harta pada yang bukan semestinya. Apabila mendapat izin keluar rumah, hendaklah isteri menjaga kehormatan diri, berpakaian sederhana dan menutup auratnya...
Hindarilah bercakap-cakap di jalan yang tiada perlu dengan pria yang bukan mahramnya. Apabila ada pria yang bukan mahram ingin masuk rumah sedangkan suami tidak ada, berhati-hatilah, jangan sembarangan mengizinkannya masuk, berbicaralah seperlunya jangan bercakap-cakap yang tiada perlu karena bisa menimbulkan fitnah... hendaklah kamu menjaga dan memahami kecemburuan suamimu...
Hendaklah seorang isteri merasa puas dan bersyukur dengan apa yang ada pada suaminya termasuk rezeki yang diberikan oleh Allah kepadanya...
Seorang isteri berkewajiban senantiasa membersihkan diri dalam segala keadaan. Isteri juga hendaknya memiliki rasa belas kasih terhadap anak-anaknya, menjaga serta menutupi keburukan mereka dan tidak mudah mencaci maki anak-anak atau berbuat sesuatu yang kurang menyenangkan hati suaminya...
No comments:
Post a Comment