Guratan-guratan itu tak terlihat, cahayanya terlalu terang, mengusir makhluk-makhluk yang sedang menikmati alam. Bergegas, beranjak mencari sesuatu yang bisa membuat nyaman, atau setidaknya sedikit redup untuk melepaskan pandang.
*****
Hiruk pikuk mereka masih terngiang, sambil kubereskan kertas-kertas berserakan, sedikit kulirik mereka. Jumlahnya tinggal tak seberapa, sebagian dari mereka telah kembali, dan mereka yang masih tinggal, sepertinya masih menunggu seseorang yang akan menjemput mereka.
Perlahan celotehan-celotehan mereka mulai tak terdengar. Kulihat karpet-karpet hijau itu sudah tergulung rapi. Sampah-sampah itu sudah terkumpul. Sekali lagi kutengok tempat bocah-bocah itu berkumpul. Sudah sepi, sepertinya mereka sudah pulang semua. Alhamdulillah, hari ini berjalan lancar, tentunya dengan hal yang baru meskipun masih harus terus didampingi. Setidaknya mereka, yang kini duduk meluruskan kaki sambil menghela nafas lega sekaligus kelelahan itu, sudah berani mencoba, berani berekspresi.
Sahabatku melirikku, "bisa dimulai...?" ucapnya lirih, aku hanya mengangguk pelan. Dia pun segera menyuruh ketua panitia membuka acaranya. Ya, hari ini adalah hari di mana aku dan teman-teman sepantaranku mengajarkan pada adik-adik kami bagaimana itu kerjasama dalam team, management waktu dan kegiatan, dan berani berbicara di depan santri-santri kecil kami.
Agak lucu, sih. Tapi, inilah media pembelajaran buat mereka. Yang penting mereka berani. Untuk teknis yang lebih bagus tentunya mereka akan bisa sendiri seiring berjalannya waktu. Anggap hari ini tak ada yang salah. Biar evaluasi hari ini menjadi semangat untuk mereka ke depannya.
*****
Buat adik-adikku, jangan pernah takut mencoba, belajar dan terus belajar. Karena kita tahu saat ini kita dalam kondisi kritis, di mana orang-orang itu selalu memantau kita, selalu berusaha mencari titik kelemahan kita, di mana kita pun harus menunjukkan pada sebagian dari mereka yang membutuhkan kita, bahwa kita bisa dipercaya. Semangat...!!! :) :) :)
No comments:
Post a Comment