Pada suatu ketika Nabi Musa telah memenuhi panggilan Allah subhana wa Ta'ala. Beliau naik ke gunung
sinai (Thursina) setelah beliau menyempurnakan 40 malam yang diisi
dengan puasa dan beribadah sendirian diatas gunung itu. Allah SWT pun
berfirman dan menurunkan Taurat kepada beliau.
Kemudian Nabi Musa as pun sangat rindu untuk melihat wajah Sang Kekasih yang telah berkata-kata kepada nya, wajah Rabb nya.
" Dan tatkala Musa datang menurut waktu yang telah kami tentukan . Dan
telah berfirman Rabb nya kepadanya : berkatalah ia, ya Rabb
perlihatkanlah (dirimu) keapadaku , agar aku dapat memandang Engkau"
Berkatalah Allah : Engkau sekali-kali tidak akan mampu melihatku, tetapi
arahkanlah pandangan engkau ke gunung itu. Maka jika ia tetap pada
tempatnya , niscaya engkau dapat melihatku.
Setelah mendengar permintaan Nabi Musa as itu, kemudian Allah SWT
berfirman : "Wahai putra Imran, sesungguhnya tidak akan ada yang sanggup
untuk melihat KU, kemudian ia mampu untuk tetap hidup. "
Nabi Musa as berkata : Ya
Rabbi, tidak ada sesuatupun yang menyekutui MU, sesungguhnya melihat MU
dan kemudian mati itu lebih aku sukai daripada aku terus hidup tanpa
melihat MU. Rabbi, sempurnakanlah nikmat, anugerah dan hikmat MU kepada
ku dengan mengabulkan permohonanku ini, setelah itu aku rela mati "
Ibnu Abbas ra, sahabat Rasulullah saw meriwayatkan bahwa ketika Allah
SWT mengethaui Nabi Musa as ingin dikabulkan, maka berfirman Allah : "
Pergilah engkau, dan lihatlah batu di atas puncak gunung itu, duduklah engkau diatas batu itu, kemudian Aku akan menurunkan bala tentara KU kepada mu. "
Dan ketika telah sampai di puncak batu tersebut, maka Allah pun menurunkan bala tentaranya, para malaikat
hingga langit ketujuh, untuk menampakkan diri kepadaya. Diperintahkan
para malaikat penghuni langit untuk menampakkan diri di hadapan nabi
MUsa as. sambil mengeraskan suara tasbih, tahlil mereka, bagaikan suara
petir yang menyambar-nyambar.
Kemudian para malaikat penhuni langit kedua diperintahkan menampakkan
diri, dengan warna dan bentuk yang beraneka ragam, mereka bersayap dan
memiliki raut muka, diantaranya ada yang berbentuk seperti singa.
Berlalu di hadapan Nabi MUsa sambil mengeraskan suara -suara tasbihnya.
Mendengar teriakan-teriakan tersebut, Nabi Musa merasa ngeri dan
kemudian berkata : Ya Rabi, sungguh aku menyesal atas permohonanku.
Apakah engkau berkehendak untuk menyelamatkanku dari tempat ini ?
Pimpinan dari kelompok malaikat tersebut berkata :
Hai Musa, bersabarlah atas apa yang engkau minta, apa yang engkau lihat ini baru sebagian kecil saja.
Allah SWT memerintahkan para penghuni langit ketiga turun. Lalu
keluarlah malaikat-malaikat yang tak terhitung jumlahnya dengan aneka
ragam bentuk dan warnanya. Ada yang seperti api yang menjilat-jilat, mereka memekikkan tasbih, tahlil dengan suara hiruk pikuk menggelegar.
Nabi Musa semakin berputus asa. dan kelompok malaikat itu berkata : wahai Musa, bersabarlah hingga engkau tidak akan sanggup lagi untuk melihatnya.
Kemudian penghuni langit keempat turun.
Ada yang berbentuk seperti kobaran api yang menjilat-jilat, ada pula
yang seperti salju. Dengan suara melengking mereka memekikkan tasbih dan
tahlil.
Demikianlah , Penghuni dari setiap langit turun satu demi satu. Semua
malaikat tersebut bergerak maju sambil cahayanya menyambar semua mata
yang ada. Mereka datang membawa tombak yang sangat panjang dan lebar.
Tombak-tombak itu bagaikan api yang bersinar terang benderang melebihi
sinar matahari.
Nabi Musa as menangis dan meratap. Ya Rabbi, ingatlah aku, jangan Engkau
lupakan diriku. Aku adalah hamba Mu. Aku tidak mempunyai keyakinan
bahwa aku akan selamat dari tempat ini. Jika aku keluar maka aku akan
terbakar, jika aku masih disini aku akan mati.
Ketua para malaikat itu pun berkata : Nyaris dirimu dipenuhi ketakutan
dan nyaris hatimu terlepas wahai Musa. Tempat yang engkau gunakan untuk
duduk adalah tempat yang akan engkau pergunakan untuk melihat Rabb.
Kemudian turunlah malaikat Jibril as, Mikail as dan Israfil as, beserta
seluruh malaikat penghuni langit ketujuh, termasuk pemikul Al Arsy dan
Al Kursi. Mereka secara bersama-sama menghadap kepada Nabi Musa as
sambil berkata :
Wahai orang yang terus menerus salah. Apa yang menyebabkanmu naik ke
atas bukit ini. Mengapa engkau memberanikan diri meminta Rabbmu untuk
dapat melihat Nya ? Nabi Musa as gemetar hingga kedua lututnya
seakan-akan luruh dari persendian.
Ketika Allah SWT melihat itu, maka ditampakkanlah tiang-tiang penyangga
Al Arsy, lalu Nabi Musa as bersandar pada salah satu tiang tersebut
hingga hatinya tenang.
Malaikat Israfil berkata : Hai MUsa, demi Allah, kami ini sekalipun
pemimpin para malaikat, sejak kami diciptakan kami tidak berani
mengangkat pandangan mata kami ke arah Al Arsy. Karena kami sangat
khawatir dan sangat takut kepada Rabb. Mengapa engkau berani melakukan
ini wahai hamba yang lemah ?
Setelah hatinya tenang, Nabi Musa menjawab : Wahai Israfil, aku hanya
ingin mngetahui akan Keagungan Wajah Rabb ku yang selama ini aku belum
pernah melihatnya.
Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada langit : AKU akan menampakkan Diri, bertajali pada gunung itu
Maka begetarlah seluruh langit dan bumi, gunung, matahari, bulan, mega,
surga , neraka, para malaikat dan samudera. Semua bersungkur sujud,
sementara Nabi Musa as masih memandang ke arah gunung itu.
Tatkala Rabbnya menampakkan diri diatas gunung , maka hancur luluhlah gunung itu dan nabi Musa pun jatuh pingsan.
Nabi MUsa as seakan -akan mati karena pancaran Cahaya Allah SWT yang
Mulia dan ia terjatuh dari batu dan batu itu sendiri terjungkal terbalik
menjadi semacam kubah yang menaungi nabi Musa as agar tidak terbakar
Cahaya.
Kemudian Allah mengutus malaikat Jibril as untuk membalikkan batu itu
dari tubuh nya. Wajah nabi Musa as memancarkan cahaya kemuliaan,
rambutnya memutih karena cahaya.
"Maka setelah Musa tersadar kembali, dia berkata: Maha Suci Engkau , aku sungguh bertaubat kepada MU dan aku adalah orang yang pertama kali beriman
(QS. Al-A'raf).
Nabi Musa punn berkata,
"Saya beriman, bahwa sesungguhnya tidak ada seorangpun yang mampu melihat Mu ya Allah dengan mata lahir, kecuali ia akan mati."
Sumber: http://kisahislamiah.blogspot.com/2013/01/kisahnya-nabi-musa-ingin-melihat-tuhan.html
No comments:
Post a Comment