Aku Mati, Ceritamu dan Dia

Aku...
Siapa aku...?
Aku tak punya tujuan...
Aku hidup untuk siapa...?
Aku berjuang untuk apa...?
Aku bertahan supaya apa...?

Menggelantung kuat dalam pikiranku, aku yang tak punya semangat hidup sama sekali. Aku kalah dengan para penderita kanker, leukimia, atau penyaki-penyakit yang mematikan, juga dia....

Dia yang dengan bangga kaupamerkan. Bukan sebagai penggantiku. Bukan...!!!
Tapi sebagai temanku, temanku memilikimu....

Lalu, apa lagi yang harus kuperjuangkan...??? Bertahan denganmu, denganmu yang menyodorkan kisahnya sebagai temanku?

Rasanya cukup aku hidup, cukup untuk melihat cerita kamu dan dia.

Kalau pada kenyataannya aku tak 'kan sama seperti dia. Aku tak punya paras seperti dia. Aku tak bisa bergaya hidup seperti dia. Aku tak seulet dia. Aku tak seperti dia yang selalu bisa bekerja keras. Aku tak sekuat dia. Dan aku tak punya semangat hidup sekeras dia.

Aku pergi, aku tak mampu.
Kaupergi , aku tak mampu.
Aku tak bisa mudah kembali.
Tapi dengan bebas kaukembali, lalu pergi lagi.

Aku tak ingin hidup lagi.
Milikilah dia sesukamu.
Pergilah!
Aku sudah cukup melihat apa yang kalian pamerkan di hadapanku,
di hadapan mereka.

Sampai terbesit tanyaku, aku yang pertama, tapi seperti menjadi orang ketiga. Kenapa...???

Aku mati meninggalkan kisahku.