Mampukah aku menerima sosok selain dirimu dalam kehidupanku. Inilah hal yang paling kubenci. Pernah suatu ketika aku berusaha menggantikanmu, tetapi pada akhirnya hanya menyisakan luka untuk dia.
Dan sejak saat kita dipertemukan, hingga detik ini. Tak ada yang mampu menggantikanmu di hati ini. Entah sampai tahun keberapa lagi rasa ini bertahan. Empat tahun sudah rasa ini bersemayam, walau pada kenyataannya telah lama pula kamu tak bertahan. Lelah aku mengertikan rasa ini, kubiarkan saja, walau pada akhirnya hanya akan ada air mata yang menjawab.
Dan aku benci dengan keadaan ini. Tahukah kamu? Lebih dari lama kita bersama, dia selalu berusaha menemaniku, tapi aku tak pernah bisa mencintai dia sepenuhnya. Aku tak mengerti, aku membencinya saat ini. Karna dia kembali ingin masuk dalam kehidupanku. Sedang aku sendiri tak rela dia ada di kehidupanku. Karena hanya ada kamu, meski kamu tak pernah ada.
Aku benci, benci tak pernah mampu menerimanya. Aku benci tak bisa merelakan posisimu digantikannya. Aku benci tak bisa mengertinya yang selalu berusaha mengertiku. Dan aku benci karena kamu tak bisa mengertiku yang selalu berusaha mengertimu.
Aku tak menginginkannya, aku benci dia yang selalu datang dalam kehidupanku. Tapi aku kecewa karena kamu tak lagi kunjung datang di kehidupanku.
Aku benci dia. Sangat membencinya yang selalu berusaha merebut posisimu. Tapi aku kecewa karena kamu seperti mau tak mau bertahan di posisimu.
Aku benci dia. Sangat membencinya.
Jangan buatku kecewa, cepatlah hadir kembali, namun jangan pergi lagi. Supaya aku tak lagi membencinya, karena aku tetap memilikimu, dan dia tak kan lagi menggantikanmu..
Dan sejak saat kita dipertemukan, hingga detik ini. Tak ada yang mampu menggantikanmu di hati ini. Entah sampai tahun keberapa lagi rasa ini bertahan. Empat tahun sudah rasa ini bersemayam, walau pada kenyataannya telah lama pula kamu tak bertahan. Lelah aku mengertikan rasa ini, kubiarkan saja, walau pada akhirnya hanya akan ada air mata yang menjawab.
Dan aku benci dengan keadaan ini. Tahukah kamu? Lebih dari lama kita bersama, dia selalu berusaha menemaniku, tapi aku tak pernah bisa mencintai dia sepenuhnya. Aku tak mengerti, aku membencinya saat ini. Karna dia kembali ingin masuk dalam kehidupanku. Sedang aku sendiri tak rela dia ada di kehidupanku. Karena hanya ada kamu, meski kamu tak pernah ada.
Aku benci, benci tak pernah mampu menerimanya. Aku benci tak bisa merelakan posisimu digantikannya. Aku benci tak bisa mengertinya yang selalu berusaha mengertiku. Dan aku benci karena kamu tak bisa mengertiku yang selalu berusaha mengertimu.
Aku tak menginginkannya, aku benci dia yang selalu datang dalam kehidupanku. Tapi aku kecewa karena kamu tak lagi kunjung datang di kehidupanku.
Aku benci dia. Sangat membencinya yang selalu berusaha merebut posisimu. Tapi aku kecewa karena kamu seperti mau tak mau bertahan di posisimu.
Aku benci dia. Sangat membencinya.
Jangan buatku kecewa, cepatlah hadir kembali, namun jangan pergi lagi. Supaya aku tak lagi membencinya, karena aku tetap memilikimu, dan dia tak kan lagi menggantikanmu..
No comments:
Post a Comment