Sunday, July 29, 2012

Malaikat Juga Tahu -- Dewi Lestari

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri

Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri
Cintaku yang sejati

Kau selalu meminta terus kutemani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi
Karna tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu Aku kan jadi juaranya

Kamu

Sejenak aku luluh dalam gelap malamku. Mengarungi lautan baja ini, sendiri....
Tidak...!!! Aku tidak sendiri. Masih ada kamu di hatiku.

Di hatiku...???

Aghhh..., benarkah ada kamu?
Terlalu naif berkata tidak, mungkin...
Tapi terlalu berbohong pula bila 'ku berkata iya.

Lelah ini sudah tak terasa.
Terlalu lelah mungkin. Mengerti dan berusaha memahami keadaan ini.

Tuhan...
Aku menantinya...
Mengerti....

Friday, July 27, 2012

Bulan

Nostalgia dikit dulu, yuk! :D
Lihatlah bulan malam ini! Nggak penuh, sih. Baru setengah, hehehe. Tapi, setidaknya bisa mengingatkan memori tentangmu (wkwkwkw..., jadi terkesan gak bisa lupain, ni)

Ingat gak? Dulu kamu pernah memintaku untuk menengadah di bawah bulan sambil merasakan kehadiranmu. Sayang aku gak bisa konsen. Dan kamu pun bilang aku gak serius.

Maaf, ya! Lagi gak mood buat galau waktu itu. (emang galau belum ngetren sih 8-) )
Ya, tapi gak usah ragu, di pikiranku (saat itu) cuma ada kamu kok, yang lain cuma selingan..., hahaha #justkid

Tapi bener, lho. Meski saat itu aku emang gak bisa konsen, bukan berarti saat itu aku lupa kamu dan rasa buat kamu, cuma kamunya aja yang sering bilang kamu kuacuhkan, padahal aku juga sering kamu cuekin. Hehehe....

Orang bilang salah paham, kurang komunikasi yang baik, tapi ini, kan, juga bagian drama novel kita. Hehehe. Sayang sekarang harus menulis sendiri-sendiri, ya....
Semoga happy ending saja ;)

Cerita Sore Itu

Sore itu, sebenarnya tak ada keinginanku untuk kau tinggalkan, apalagi dalam keadaan darurat seperti itu. Sempat egoku ingin berteriak, tegakah kau tinggalkan aku sendirian membimbing mereka? Sedang aku sendiri masih dalam proses belajar.

Kuingat kau tatap aku, sedang aku hanya bisa menggelengkan kepala. Aku yakin kamu tahu bahwa saat itu aku ingin mengatakan aku tak sanggup, tapi sepertinya kau bilang bahwa aku bisa, bahwa semua akan baik-baik saja.

Kalau tidak karena sudah kewajibanmu, mungkin aku sudah melarangmu keras. Tapi kuingat banyak ceritamu di masa lalu, bahwa ini sudah kau perjuangkan keras, maka dengan menahan air mata yang ingin keluar pun, harus kukatakan selamat jalan.

Terkadang memang susah menerima keadaan di mana semua cita-cita itu harus mengorbankan apa yang kita miliki saat ini. Tapi, hidup itu selalu berirama dengan pilihan, dan terkadang manusia harus berani memilih, yang terberat sekalipun.

Begitu juga dengan dirimu, jika saat itu aku yang berada di posisimu, mungkin kau akan mendukungku untuk menemukan impianku. Ya..., kau pernah mengatakan dengan usiaku saat ini, masih banyak yang bisa kulakukan, tidak boleh berhenti dan merasa puas hanya sampai di titik ini.

Hahh..., sekarang semua sudah berlalu. Dan secara tidak langsung aku pun mulai terbiasa tanpa bimbinganmu. Karena mau tidak mau pun aku harus bisa, berdiri sendiri, hingga membantu orang lain berdiri :)

Semoga Terus Menjadi Renunganku

Aku masih termenung, sejenak kuingat kegelisahan ini. Sesuatu yang harusnya kupasrahkan pada-Nya. Bukankah Dia sudah berjanji akan memberikan yang terbaik?

Astaghfirullah...
Beri aku kesabaran dalam penantian ini. Untuk apa tergesa-gesa bila nantinya hanya ada kecewa.

Lelah.
Tak dapat kupungkiri terkadang aku lelah dalam penantian, berkeluh kesah dalam kejenuhan. Tapi, harusnya aku pun bisa berpikir dewasa, bahwa untuk mencapai yang hakiki itu dibutuhkan kesabaran ekstra dan usaha keras untuk terus dan terus memperbaiki diri, bukan hanya terus mengharap yang sempurna.

Sedang kusadari terlalu banyak kekurangan, dan aku menginginkan yang terbaik di antara yang sempurna, mampu menerima dengan sempurna segala kekuranganku.

Ya Allah, tuntun aku, untuk memperbaiki diriku dan akhlakku, untuk menjemput calon imamku, hingga kudapatkan sebuah kebahagian bersamanya kelak, ketika Kau persatukan kami dalam ridho-Mu.
Aamiin :)

Wednesday, July 25, 2012

Dia, Gadis Itu

Detik demi detik itu telah berlalu, begitu pula dengan saat-saat di mana sesuatu yang biasa menjadikan kecewa bila terlewatkan tanpa satu pun ucapan simpatik.

Sudah saatnya aku pergi, melupakan segala rangkaian kata yang dulu selalu kusiapkan matang-matang saat kusambut hari-hari yang seolah menjadi hal yang penting. Kutahu, ada sosok nan cantik di sisimu. Seseorang yang dulu sempat membuatku menangis, ya..., meski kau pun tak tahu.

Gadis itu...
Aku tau gadis itu selalu ada untukmu, baik saat aku masih bertahan di sisimu, atau saat kau tak lagi sanggup membersamaiku.

Dulu, aku sangat membencinya.
Kulihat dia mengiba padamu, bahkan di jejaring sosial pun dia berani mengungkapkannya.

Hmmm...
Sudahlah, semua itu hanya cerita lalu.
Toh, buktinya sekarang kamu telah memilihnya, mewujudkan cita-citanya sebagai kekasihmu.

Dan sepertinya dia pun punya arti khusus untukmu.
Karena saat di mana aku yang harusnya menemanimu, aku sibuk sendiri dengan kegiatan dan visi misiku di organisasiku.
Sedang dia terus dan terus menemanimu, memberi segalanya, hingga kau pun bagai seorang raja di hadapannya.
Lain ketika bersamaku, kau adalah sosok yang harus menunggu dan terus menunggu hingga kau jemu, dan kau masih terus bertahan, namun aku pun terus mengacuhkanmu, begitulah katamu.
Kuingat suatu saat kukirim pesan untukmu dengan nomor baru, kukira kamu sudah tahu bahwa itu aku, tapi yang kutemukan kau malah menyebut satu nama perempuan, hingga akhirnya kutahu wanita itu adalah dia, yang kini bersamamu.

Saat ini, kutahu dia pun tak akan pernah lupa sedikit pun hal yang penting untukmu, dan aku pun tak perlu berusaha menjadi orang pertama yang mengingatkanmu.
Dia pun akan berusaha mempertahankanmu mati-matian, mengingat perjuangannya bertahun-tahun meluluhkan hatimu.

Semoga bahagia.

Semoga Kau Datang -- Sherina Munaf

Tertelan dalam masa laluku
Yang berusaha 'tuk kulupakan
Ingin ku lari dari kesedihan
Yang bersemayam di lubuk hatiku

Semoga kau datang membimbingku menuju bahagia
Semoga kau datang meringankan luka di hatiku
Dan meminjamkan bahumu
Dan menyeka air mataku
Dan menggenggam kedua tanganku

Tangan dan hati perlahan beku
Karena ingatan ini terus menghantuiku
 

Tertelan dalam masa laluku
Yang takkan pernah sirna
Hingga kau tiba...





http://lirik.kapanlagi.com/artis/sherina/semoga_kau_datang

For The Rest of My Life -- Maher Zain

I praise Allah for sending me you my love
You found me home and sail with me
And I'm here with you
Now let me let you know
You've opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along
OOOOO
And there's a couple words I want to say
For the rest of my life
I'll be with you
I'll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I'll be loving you. loving you
For the rest of my life
Through days and night
I'll thank Allah for open my eyes
Now and forever I I'll be there for you
I know that deep in my heart
I feel so blessed when I think of you
And I ask Allah to bless all we do
You're my wife and my friend and my strength
And I pray we're together to Jannah
Finally now I've found myself I feel so strong
Everything changed when you came along
OOOO
And there's a couple word I want to say
For the rest of my life
I'll be with you
I'll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I'll be loving you. loving you
For the rest of my life
Through days and night
I'll thank Allah for open my eyes
Now and forever I I'll be there for you
I know that deep in my heart now that you're here
Infront of me I strongly feel love
And I have no doubt
And I'm singing loud that I'll love you eternally
For the rest of my life
I'll be with you
I'll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I'll be loving you.loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I'll thank Allah for open my eyes
Now and forever I I'll be there for you
I know that deep in my heart




[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/m/maher_zain/for_the_rest_of_my_life.html ]

Wednesday, July 18, 2012

Kisah Nabi Ibrahim s.a dan Siti Sarah


Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Ibrahim a.s tidak pernah berbohong kecuali tiga kali. Pertama, perkataannya ketika diajak untuk beribadah kepada berhala tuhan mereka dan Ibrahim a.s menjawab, 'Sesungguhnya aku sakit'. Kedua, perkataannya, 'Sebenarnya patung besar itutah yang melakukannya'. Ketiga, perkataannya tentang Sarah, 'Sesungguhnya dia saudariku'." (HR Bukhari)

Berikut ini adalah kisah pertemuan antara Nabi Ibrahim a.s dan Sarah yang melatarbelakangi Rasulullah mengucapkan sabdanya tersebut.

Suatu hari Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Luth a.s pergi ke wilayah Syam. Mereka bertemu dengan paman Nabi Ibrahim. la memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Sarah. Ibrahim a.s pun berkata, "Belum ada wanita cantik yang memiliki kecantikan seperti Hawa hingga saat ini selain Sarah."

Perkataan Ibrahim a.s tersebut bukan saja melihat kecantikan Sarah secara lahiriah, melainkan juga kesalehan yang tampak pada diri Sarah. Akhirnya, Ibrahim a.s pun menikahinya dan mereka menjalani kehidupan rumah tangga dengan harmonis.

Ujian pada pernikahan mereka berawal ketika Ibrahim a.s dan Sarah r.a hijrah ke Mesir. Saat itu Mesir dipimpin oleh seorang raja kafir yang suka berfoya-foya dan zalim. Raja itu bernama 'Amr bin Amru' Al-Qais bin Mailun.

Setiap mendengar ada wanita cantik, ia selalu ingin memilikinya. Jika wanita itu telah memiliki suami, ia akan memaksa suaminya untuk menceraikan istrinya. Jika wanita itu adalah saudara dari seseorang yang dikenalnya, akan ia tinggalkan.

Kedatangan Ibrahim a.s dan istrinya yang sangat cantik diketahui oleh pengawal kerajaan. Pengawal itu langsung memberitahukan perihal tersebut kepada rajanya. Ia berkata, "Ibrahim datang bersama seorang wanita yang sangat cantik."

Hasrat sang raja tiba-tiba menggebu dan menyuruh pengawalnya untuk memanggil mereka berdua. Ibrahim pun datang menemui raja yang zalim itu. Di hadapan Ibrahim a.s, raja zalim itu bertanya, "Siapakah wanita yang bersamamu itu?"

Ibrahim a.s menjawab, "Saudariku." Sambil berbisik kepada istrinya, "Jangan kaukatakan bahwa kau adalah istriku agar kau selamat. Katakanlah kau adalah saudariku. Demi Allah di bumi ini hanya kita berdua yang mukmin!"

Ketika Sarah melihat raja hendak mendekatinya, ia berdoa, "Ya Allah. Sesungguhnya aku beriman kepada-Mu dan rasul-Mu serta aku selalu memelihara kehormatanku. Janganlah Engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!" pintanya kepada Allah SWT.

Tiba-tiba raja itu merasa tercekik dan menghentak-hentakkan kakinya.

Sarah terkejut dan kembali berdoa, "Ya Allah. Andaikan raja ini mati, tentu orang-orang akan menuduh bahwa aku yang membunuhnya!"

Setelah berdoa, raja itu kembali sehat seperti biasa. Namun, raja itu tetap berjalan mendekatinya. Sarah kembali berdoa, "Ya Allah. Sesungguhnya aku beriman kepada-Mu dan rasul-Mu serta aku selalu memelihara kehormatanku. Janganlah Engkau biarkan orang itu merusak kesucianku!"

Kejadian tadi terulang lagi. Raja merasa tercekik dan menghentak-hentakkan kakinya.

Sarah berdoa lagi, "Ya Allah. Andaikan raja ini mati, tentu orang-orang akan menuduh bahwa aku yang membunuhnya!"

Raja itu kembali sembuh, tetapi kali ini ia merasa ketakutan. Kemudian ia berkata kepada pengawalnya, "Demi Tuhan, pasti setan yang kaukirim kepadaku. Kembalikanlah ia kepada Ibrahim dan beri dia seorang hamba sahaya!"

Hamba sahaya itu adalah Siti Hajar, seorang budak hitam, tetapi kecantikannya tampak terpancar di wajahnya. Ia cerdas, beraklak mulia, dan bermental kuat. Kelak ia akan dinikahi oleh Ibrahim a.s dan melahirkan seorang nabi mulia bernama Ismail a.s. 





sumber: http://ceritainspirasimuslim.blogspot.com/2010/04/kisah-nabi-ibrahim-sa-dan-siti-sarah.html

HADIAH KEJUJURAN

Tersebutlah seorang saleh bernama Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baihaqi. Ia terkenal akan kejujuran dan sifat amanahnya.

Saat itu ia merasa sangat lapar. Padahal, ia tidak memiliki uang sepeser pun untuk membeli makanan. Ia pun tidak menemukan sesuatu yang halal untuk dimakan.

Tiba-tiba ia melihat sesuatu yang menarik pandangannya. Sebuah kantong yang terbuat dari sutra tergeletak begitu saja di tengah jalan. Ia pun memungutnya dan membawanya pulang ke rumah.

Ketika kantong itu ia buka, isinya adalah kalung permata yang sangat indah. Melihat isi kantong itu ia sangat terkejut karena baru pertama kali melihat perhiasan begitu indahnya. Namun, imannya menyuruh untuk mencari pemiliknya agar bisa dikembalikan kalung tersebut kepadanya.

Al-Qadhi keluar dari rumahnya. Ia mendengar seseorang berteriak mencari kantongnya yang hilang. Ternyata orang itu adalah lelaki tua yang menawarkan sejumlah uang bagi yang menemukan kantongnya.

Ia berkata, "Barangsiapa menemukan kantong sutra berisi permata milikku dan mau mengembalikannya kepadaku, aku akan menebusnya dengan lima ratus dinar!"

Betapa senangnya Al-Qadhi jika lelaki tua itu benar-benar pemilik kantong berisi permata yang ia temukan. Segera ia panggil lelaki tua tersebut, "Hai Pak Tua, kemarilah, ceritakanlah kepadaku ciri-ciri kantongmu!"

Lelaki tua itu menggambarkan dengan sedetail-detailnya bentuk kantong permata tersebut. Benarlah bahwa kantong permata yang ia temukan adalah milik lelaki tua itu. Tanpa membuang waktu, ia pun langsung memulangkan kantong itu pada si empunya.

Bahagia tak terkira terpancar dari wajah lelaki tua itu. Ia pun memberikan sekantong uang yang ia janjikan kepada Al-Qadhi. Namun, Al-Qadhi menolak dengan berkata, "Barang itu memang milikmu dan kau berhak memilikinya tanpa perlu memberiku sesuatu."

"Ambillah karena sudah janjiku untuk memberimu hadiah!" bujuk lelaki tua itu.

Sekali lagi Al-Qadhi menolak meskipun didesak berkali-kali oleh lelaki tua tersebut. Akhirnya, lelaki tua itu mengucapkan terima kasih sambil berlalu meninggalkan Al-Qadhi.

Hari-hari berikutnya setelah kejadian itu, Al-Qadhi berlayar meninggalkan Mekah. Malang baginya karena perahu yang ditumpanginya hancur dihantam ombak besar. Tidak ada penumpang yang selamat kecuali dirinya. Ia berpegangan pada pecahan kayu perahu.

Ia terdampar di sebuah pulau berpenduduk. Ketika dilihatnya sebuah masjid, ia segera menuju ke sana dan membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Beberapa orang dari penduduk setempat mendengarnya. Mereka lalu memintanya untuk diajari membaca Al-Qur'an.

Ketika mengetahui bahwa Al-Qadhi bisa menulis, mereka pun minta untuk diajari cara menulis. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, mereka berdatangan ke masjid untuk belajar. Ia pun mendapat uang yang lumayan banyak dari mereka.

Melihat kesalehan Al-Qadhi, salah seorang dari mereka menawarinya untuk menikah dengan seorang gadis yatim. Ia berkata kepada Al-Qadhi, "Kami memiliki seorang putri yatim. Ia memiliki harta yang cukup. Maukah kau menikahinya?"

Awalnya Al-Qadhi menolak tawaran tersebut. Namun, setelah didesak terus-menerus ia pun menerima tawaran tersebut.

Ketika gadis yatim yang dimaksud dibawa ke hadapannya, Al-Qadhi mengenali kalung permata yang melingkar di leher gadis itu. Kalung itu adalah kalung permata yang pernah ditemukannya.

Salah seorang dari mereka yang mengetahui bahwa Al-Qadhi tertarik pada kalung tersebut bertanya, "Kau hanya memerhatikan kalung itu. Mengapa kau tidak mau memerhatikan gadis yang memakainya?"

Al-Qadhi menceritakan pengalamannya yang lalu saat menemukan permata yang hilang kepada mereka. Setelah mereka mendengarkan seluruh cerita darinya, mereka langsung meneriakkan tahlil dan takbir.

Al-Qadhi tidak mengerti mengapa mereka melakukan itu. Kemudian salah seorang dari mereka menjelaskan, "Tahukah engkau bahwa orang tua yang pernah kau jumpai di Mekah dahulu adalah ayah gadis ini. Dia pernah mengatakan bahwa tidak pernah ia menjumpai seorang muslim yang lebih baik dan jujur daripada orang yang telah mengembalikan kalung tersebut. Kemudian dia berdoa agar dapat dipertemukan kembali dengannya dan dapat menikahkan dengan putrinya. Sekarang doanya telah terkabul!" ujar mereka.

Akhirnya, pernikahan antara keduanya pun berlangsung dengan khidmat. Mereka pun mengarungi bahtera hidup dengan bahagia bersama anak-anak mereka. 





sumber: http://ceritainspirasimuslim.blogspot.com/2010/04/hadiah-kejujuran.html

Bernyanyi, Lepaskan Pikiran


Sering kali Anda tidak menyadari semangat dalam diri Anda
Dapat menyebar seperti api untuk semua orang di sekitar Anda
Jangan menunggu kesempatan kedua Anda harus menggunakan waktu
Untuk melihat wajah-wajah yang tak terhitung jumlahnya yang dapat menggunakan senyum kecil

Membuka kekuatan Anda mengungkapkan apa yang benar-benar dapat anda lakukan
Tidak lagi melarikan diri, hari ini pergi berjuang Anda

Dan bernyanyi, lepaskan pikiran Anda, bernyanyi tanpa ragu
Biarkan saya mendengar suara Anda, saya ingin mendengar apa yang Anda katakan
Nyanyikan pikiran Anda, lepaskan..

Sudah saatnya Anda menyadari semua kekuatan yang Anda miliki
Seperti bintang yang bersinar di langit bersinar untuk semua orang di sekitar Anda
Jangan Anda menunggu, jangan Anda ragu, Anda harus menggunakan waktu
Untuk melihat wajah-wajah yang tak terhitung jumlahnya yang dapat menggunakan senyum kecil
Anda bersinar terang bahkan hanya untuk sementara




*terjemah 'Sing Your Mind ' by Sherina Munaf

Tak Kan Terganti with Marcell

 Ada lagi satu lagu yang membuat sahabatku pernah menangis, tapi ku akui, aku pun sempat mengurai kisah bersama lagu ini, walaupun tidak ekstrim sampai menangis juga sih. Tapi jujur, andai aku boleh memilih lagu ini untuk siapa, pasti akan ku dedikasikan untuk mu..hehehe



"Marcell -Tak Kan Terganti"


Telah lama sendiri
Dalam langkah sepi
Tak pernah ku kira
Bahwa akhirnya
Tiada dirimu di sisiku

Meski waktu datang dan berlalu
Sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku

Hanyalah dirimu
Mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti

Tak pernah ku duga
Bahwa akhirnya
Tergugat janjimu dan janjiku

Sunday, July 15, 2012

Make a Wish

Tenggelam sejenak dalam pikiran burukku.

Semua orang bilang aku bahagia dengan kehidupanku.
Tapi tahukah mereka?
Senja kemarin, saat 'ku menatap langit yang sudah menyemburat itu terlintas ketakutan.

Aku takut sendiri di masa tuaku nanti.
Tak ada siapa pun untuk 'ku mencari pendapat.
Sepertinya musyawarah tak akan diperlukan karena semua keputusan ada di tangan ku.

Aku takut Ya Tuhan.
Beri aku teman.
Masih adakah waktu untuk itu?
Aku mohon.
Biar bisa kujelang hari bersama mereka dengan bintang kecil itu.

TAWAR...???

Sayup-sayup kudengar alunan musik ini. Sengaja kubuat lirih.

Sambil kunikamati anganku.
Berjalan sendiri.
Sepi.

Masih terus berkutat pada egoku.
Ahh..., entahlah.
Hampir serasa berputus asa.
Ketika menyadari satu tahun terlewat tanpa sesuatu yang bisa kumiliki.
Melepaskan yang terindah dalam hidup untuk mencari yang terbaik.
Tapi sampai detik ini nihil juga.

Berteriak lelah pun sudah tak ada keinginan.
Andai tidak ada kata penyesalan..
Tutup mata rapat-rapat.
Biar aku bisa melihat tak ada kata menyesal yang berlarut.


Lupakan segala angan.
Musnahkan segala ambisi.
Walau yang tersa kini adalah rasa tawar.

Yang penting mencoba melihat rasa manis yang tersimpan dalam pahit.
Walau terasa jauh.
Kembalilah.
Dan kembalikan mimpi kita.
Mimpiku dan mimpimu.

PLEASE...!!!

Keadaan di mana kamu selalu mengatakan pada dunia bahwa kamu sedang menungguku. Sedang jauh di sini aku berusaha menutup telinga kuat-kuat. Karena aku tahu terus dan terus kamu masih mencari yang terbaik dari yang kau anggap baik.
Maka akan muncul keadaan di mana:
1. Aku mencoba mengatakan tapi ternyata semua menjadikan hubungan ini semakin menjauh. Hingga kita menjadi dua insan yang tak saling mengenal satu sama lain.
2. Aku mengacuhkan semua menganggap kamu masih pada pendirianmu dulu. Namun ternyata di tengah jalam kutemui luka bekas cemburu karena wanita lain.
3. Aku merasa muak dengan semua ini, dengan banyaknya kata menunggu tanpa ada usaha malah seakan mencoba ke lain hati.
Sempat dan mungkin akan selalu kucoba mengakhiri siklus ini, tapi cobalah lihat, sepertinya rantai itu terlalu susah untuk diputus.
Hey..., kamu sembunyikan di mana kuncinya...???
Biar kuambil dan kubuka gembok rantai ini supaya aku bisa lepas dari rasa-rasa yang memuakkan ini. Rasa rindu yang sering mengacaukan segala prinsip yang sudah kubangun susah payah. Rasa lelah karena harus menunggu seseorang yang juga menungguku. Cobalah berpikir, kapan kita bisa bertemu pada satu titik jika semua masih pada posisi awal. Arggghhh...!!!
Belum jenuhkah kamu dengan keadaan seperti ini?
Sedang aku sudah teramat bosan menikmati rindu yang membeku, air mata yang menghujat, dan senyum yang sesaat, tanpa ada kepastian.
Jika kamu memang ingin mengakhirinya, pergi jauh, gih! Tak perlu dengan cara menengok aku yang akhirnya membawa langkahmu menuju di mana aku berdiri.
Tapi jika kamu ingin menemaniku, beranilah berjalan denganku, bukan menungguku di ujung jalan yang kulihat masih tertutup kabut tebal.
Please...!!!

Rahasia Syetan

Dikisahkan Nabi Yahya as bertemu dengan iblis yang sedang membawa sesuatu barang. Kepada iblis Nabi Yahya menanyakan untuk apa barang itu? Iblis menjawab, barang itu syahwat untuk memancing anak cucu Adam.

        "Adakah dalam diriku sesuatu yang dapat engkau pancing?" tanya Nabi Yahya. Jawab Iblis, "Tidak ada. Hanya pernah terjadi pada suatu malam, engkau makan agak kenyang, dan kami dapat menarikmu sehingga engkau merasa berat mengerjakan shalat."

        Kalau begitu, aku tidak akan makan terlalu kenyang lagi selama hidupku," kata Nabi Yahya. "Wow, sungguh menyesal sekali kami buka rahasia ini. Mulai saat ini, kami tidak akan menceritakan rahasia ini kepada siapapun," iblis menyambung.

        Kisah yang dinukil dari kitab Minhajul Abidin karangan Imam Al-Ghazali tersebut, setidaknya dapat dipetik sebagai pelajaran berkaitan dengan isi perut. Bahwa untuk menjaga perut agar tidak terlalu kenyang, apalagi yang tercampur dengan barang haram dan syubhat, bukan hal yang sederhana. Karena bukan hal sederhana, maka manfaat dan ganjaran yang didapat tidak kecil. Dituntut kemampuan mengendalikan hawa nafsu.

        Bukankah syetan gemar mendorong manusia menikmati makanan-minuman seenak dan sebanyak mungkin. Tetapi syetan juga mengarahkan kita mendekati barang-barang syubhat, untuk menceburkan kita ke dalam hal yang haram.

        Al-Ghazali menguraikan bahaya yang timbul oleh perut yang kelewat kenyang dan mengkonsumsi barang haram/syubhat, seperti dikutip berikut ini:

1. Terlalu banyak makan dan minum dapat membuat badan terasa berat, lesu, sifat malas, dan perilaku iseng. Juga ingin selalu melihat hal-hal haram, yang tidak bermanfat, dan berlebihan. Akal, pikir dan pengetahuan pun menjadi sempit. .

2. Kebanyakan makan akan menyebabkan manusia malas dalam menjalankan ibadah.

3. Kebanyakan makan juga akan menjerumuskan pada perbuatan syubhat dan haram. Sedangkan makanan haram dan syubhat menjadi penghalang bagi datangnya taufik dan hidayah dari Allah swt. Perut yang dipenuhi makanan yang haram dan syubhat juga akan menjadikan si pemiliknya terhalang berbuat kebaikan. Malas berkecimpung pada hal-hal yang mengandung kemaslahatan, untuk diri dan orang lain.

        Makanan halal yang kita konsumsi pada hakikatnya adalah bekal untuk beribadah. Bila porsi itu sudah terpenuhi, lalu melewati batas itu, berarti pemborosan yang berarti berkawan dengan syaithonirrajim. Semoga kita berkemampuan menghindarinya.

        Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya yang halal itu tidak datang kepadamu melainkan sebagai bekal. Dan yang haram datang kepadamu dengan melimpah." . Sekalipun makanan itu halal, tidak menjadi alasan untuk menikmati dengan tak terkendali. Beliau saw mengatakan, "Janganlah kamu mematikan hati dengan makan dan minum berlebihan, meskipun makanan dan minuman itu halal. Sebab hati ibarat tumbuh-tumbuhan, jika terlalu banyak disiram ia akan mati."

        Sementara Abu Ja'far menasihatkan, perut jika lapar membuat seluruh anggota badan tidak banyak menuntut dan merasa tenteram. Tetapi jika kenyang, maka anggota tubuh lainnya menjadi lapar, banyak tuntutannya.

        Semoga kita mampu menjaga perut dari hal-hal yang merugikan masa depan kita, dunia dan akhirat

Kesaksian Iblis

Suatu ketika Iblis menerima perintah dari Allah SWT untuk menghadap Rasulullah saw dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan beliau. Kemudian Iblis mengubah wujudnya menjadi seorang lelaki tua yang bersih dan rapi sambil membawa tongkat.

Rasulullah saw yang menerima kedatangannya bertanya, "Siapa kau?"

"Aku Iblis," jawab Iblis.

"Ada urusan apa kau datang kemari?" tanya Rasulullah.

"Allah yang memerintahkan kepadaku untuk menemuimu agar dapat menjawab semua pertanyaan darimu," jelas Iblis.

Rasulullah saw. lalu bertanya, "Hai Iblis! Siapa sajakah musuhmu dari umatku?"

Iblis menjawab, "Ada empat belas macam orang. Yaitu, engkau sendiri (Muhammad saw), pemimpin yang adil, orang kaya yang rendah hati, pedagang yang jujur, orang alim yang shalatnya khusyu', orang mukmin yang menasihati sahabatnya, orang mukmin yang menebarkan kasih sayang terhadap sesamanya, orang yang bertobat sampai akhir hayat, orang mukmin yang selalu dalam keadaan suci atau berwudhu, orang yang berhati-hati dari hal-hal yang dilarang, orang mukmin yang berakhlak mulia, orang mukmin yang berguna bagi masyarakat, penghafal Al-Qur'an, dan orang-orang yang gemar bertahajud di saat orang lain tertidur."

Beliau kembali bertanya, "Hai Iblis! Siapa sajakah yang menjadi sahabatmu?"

"Ada sepuluh orang. Yaitu, hakim yang tidak adil, orang kaya yang sombong, pedagang yang tidak jujur atau khianat, pemabuk, orang yang memutuskan silaturrahim, pemakan riba, pemakan harta anak yatim, orang yang melalaikan shalat, orang yang enggan berzakat, dan orang yang sering berkhayal (panjang angan-angan)." Urai Iblis, "mereka itulah sahabat dan saudaraku," tambahnya.





sumber: http://ceritainspirasimuslim.blogspot.com/2010/04/kesaksian-iblis.html

Kisah Penggembala Domba

Amirul Mukminin Umar bin Khaththab r.a mendengar ada seorang penggembala cilik yang jujur. Beliau pun tertarik untuk membuktikan kejujuran anak itu.

Suatu hari Amirul Mukminin menjumpainya ketika penggembala tersebut sedang menggiring domba-dombanya. Umar segera menegurnya, "Hai anak kecil! Kamu menggembalakan dombamu dengan sangat baik. Aku ingin membeli sebagian dari domba-dombamu yang sehat ini dengan harga dua kali lipat!"

Sang anak tidak mengetahui bahwa yang menegurnya itu adalah Amirul Mukminin karena pakaiannya sangat sederhana dan merakyat. Ia menjawab, "Maaf, Tuan, domba-domba ini bukan milikku! Aku tidak bisa menjualnya!"

Ternyata anak itu tidak tergiur dengan tingginya harga yang Umar tawarkan. Umar kembali membujuk, "Ia tidak akan tahu jika beberapa dombanya aku beli karena domba-domba peliharaannya begitu banyak!"

Dengan sifat kejujurannya itu, si penggembala cilik tidak bergeming. Ia berkata, "Tidak, ia akan tahu jika domba yang ia titipkan padaku berkurang jumlahnya!"

Umar tidak putus asa untuk menawarkan ide lain, "Katakan saja kepada majikanmu bahwa dombanya dimakan serigala!"

Sang penggembala cilik terdiam. Umar merasa bahwa kali ini ia berhasil meruntuhkan kejujuran sang penggembala cilik. Tiba-tiba anak itu berkata, "Mungkin majikanku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada domba-dombanya. Akan tetapi, Allah Maha tahu!" jawab penggembala cilik singkat.

Subhanallah, Umar begitu terharu melihat kejujuran seorang anak kecil penggembala domba tersebut. Amirul Mukminin segera menemui majikan anak itu dan membayar sejumlah uang untuk membebaskan penggembala jujur itu dari perbudakannya. Sang Amirul Mukminin pun melepasnya sebagai seorang hamba Allah yang merdeka. 





sumber: http://ceritainspirasimuslim.blogspot.com/2010/04/kisah-penggembala-domba.html#more

Kisah Penjaga Kebun Buah-buahan

Alkisah ada seorang penjaga kebun buah-buahan bernama Mubarok. Dia adalah orang jujur dan amanah. Sudah bertahun-tahun ia bekerja di kebun tersebut.

Suatu hari majikannya, sang pemiliki kebun, datang mengunjungi kebunnya. Ia sedang mengalami masalah yang pelik dan sulit untuk dicarikan jalan keluarnya. Putrinya yang sudah beranjak dewasa tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan banyak pria yang ingin mempersuntingnya.

Yang menjadi permasalahan baginya adalah semua laki-laki yang ingin mempersunting putrinya adalah kerabat dan teman dekatnya. Ia harus memilih salah satu dari mereka, tetapi ia khawatir jika menyinggung bagi kerabat yang tidak terpilih.

Sambil beristirahat dan menenangkan pikiran, ia mencoba mencicipi hasil kebunnya. Dipanggillah Mubarok, penjaga kebun itu.

"Hai Mubarok, kemarilah! Tolong ambilkan saya buah yang manis!" perintahnya.

Dengan sigap Mubarok segera memetik buah-buahan yang diminta, kemudian diberikan kepada majikannya.

Ketika buah tersebut dimakan sang majikan, ternyata rasanya masam sekali. Majikan Mubarok berkata, "Wahai Mubarok! Buah ini masam sekali! Berikan saya buah yang manis!" pinta sang majikan lagi.

Untuk kedua kalinya, buah yang diberikan Mubarok masih terasa masam. Sang majikan terheran-heran, sudah sekian lama ia mempekerjakan Mubarok, tetapi mengapa si penjaga kebun ini tidak mampu membedakan antara buah masam dan manis? Ah, mungkin dia lupa, pikir sang majikan. Dimintanya Mubarok untuk memetikkan kembali buah yang manis. Hasilnya sama saja, buah ketiga masih terasa masam.

Rasa penasaran timbul dari sang majikan. Dipanggillah Mubarok, "Bukankah kau sudah lama bekerja di sini? Mengapa kamu tidak tahu buah yang manis dan masam?" tanya sang majikan.

Mubarok menjawab, "Maaf Tuan, saya tidak tahu bagaimana rasa buah-buahan yang tumbuh di kebun ini karena saya tidak pernah mencicipinya!"

"Aneh, bukankah amat mudah bagimu untuk memetik buah-buahan di sini, mengapa tidak ada satu pun yang kaumakan?" tanya majikannya.

"Saya tidak akan memakan sesuatu yang belum jelas kehalalannya bagiku. Buah-buahan itu bukan milikku, jadi aku tidak berhak untuk memakannya sebelum memperoleh izin dari pemiliknya," jelas Mubarok.

Sang majikan terkejut dengan penjelasan penjaga kebunnya tersebut. Dia tidak lagi memandang Mubarok sebatas tukang kebun, melainkan sebagai seseorang yang jujur dan tinggi kedudukannya di mata Allah SWT. Ia berpikir mungkin Mubarok bisa mencarikan jalan keluar atas permasalahan rumit yang tengah dihadapinya.

Mulailah sang majikan bercerita tentang lamaran kerabat dan teman-teman dekatnya kepada putrinya. Ia mengakhiri ceritanya dengan bertanya kepada Mubarok, "Menurutmu, siapakah yang pantas menjadi pendamping putriku?"

Mubarok menjawab, "Dulu orang-orang jahiliah mencarikan calon suami untuk putri-putri mereka berdasarkan keturunan. Orang Yahudi menikahkan putrinya berdasarkan harta, sementara orang Nasrani menikahkan putrinya berdasarkan keelokan fisik semata. Namun, Rasulullah mengajarkan sebaik-baiknya umat adalah yang menikahkan karena agamanya."

Sang majikan langsung tersadar akan kekhilafannya. Mubarok benar, mengapa tidak terpikirkan untuk kembali pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Islamlah solusi atas semua problematika umat manusia.

Ia pulang dan memberitakan seluruh kejadian tadi kepada istrinya. "Menurutku Mobaroklah yang pantas menjadi pendamping putri kita," usulnya kepada sang istri. Tanpa perdebatan panjang, sang istri langsung menyetujuinya.

Pernikahan bahagia dilangsungkan. Dari keduanya lahirlah seorang anak bernama Abdullah bin Mubarok. Ia adalah seorang ulama, ahli hadis, dan mujahid. Ya, pernikahan yang dirahmati Allah SWT dari dua insan yang taat beribadah, insya Allah, akan diberi keturunan yang mulia. 





sumber: http://ceritainspirasimuslim.blogspot.com/2010/04/kisah-penjaga-kebun-buah-buahan.html#more

Wednesday, July 11, 2012

Hakekat Cinta Dalam Islam

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).
Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.
Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.
Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.
Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.
Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.
Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.
Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.
Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga.
Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.
Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan.
Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…
Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.
Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:
1) Iman yang kuat
2) Ikhlas dalam beramal
3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya. 






Sebuah Cinta Abadi yang Pernah Ada di Bumi

Sebuah kisah Cinta Sejati, Kisah nyata yg pernah terjadi di Bumi ini…
Sekian ratus tahun yang lalu…
Di malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya… seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang suami pulang larut malam. Sang istri bingung…. hari sudah larut dan ia sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia ia ingin tetap menunggu… namun, rasa ngantuk semakin menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang.

Tak berapa lama kemudian….
seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur budinya tiba di rumahnya yang sederhana.
Laki-laki ini adalah suami dari sang istri tersebut.
Malam ini beliau pulang lebih lambat dari biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa.
Namun, ketika akan mengetuk pintu… terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur…. ah, sungguh ia tak ingin membangunkannya.
Tanpa pikir panjang, ia tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbannya di depan pintu dan berbaring diatasnya.
Dengan kelembutan hati yang tak ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di luar rumah..
di depan pintu…
dengan udara malam yang dingin melilit…
hanya beralaskan selembar sorban tipis.
Penat dan lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia hadapi..
karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah…
Dan ternyata, di dalam rumah..
persis dibalik pintu tempat sang suami menggelar sorban dan berbaring diatasnya..
Sang istri masih menunggu, hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu.
Tak terlintas sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara suaminya belum juga pulang.
Namun, karena khawatir rasa kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari dalam rumahnya.
malam itu… tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana… karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan.. Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.
dan Nun jauh di langit….
ratusan ribu malaikat pun bertasbih….
menyaksikan kedua sejoli tersebut…
SUBHANALLAH WABIHAMDIH
betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina
terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona…
saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan saling menghormati…
Tahukah Anda… siapa mereka..?
Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq.
Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat.
Semoga rahmat ALLAH senantiasa tercurah bagi keduanya, dan mengumpulkan jiwa kita bersama Rasulullah SAW dan Sayyidatuna Aisyah RA dalam surgaNYA kelak.
dan Semoga ALLAH SWT memberi kita taufiq dan hidayah tuk bisa meneladani kedua manusia mulia tersebut.
Amiin…amiin ya rabbal’alamiin…. 







Sumber: http://virouz007.wordpress.com/2010/06/18/sebuah-cinta-abadi-yang-pernah-ada-di-bumi/

Kisah Pencuri Shaleh

Seorang pemuda lugu menuntut ilmu kepada seorang guru fara'idh (ilmu hitung harta waris). Kehidupan ekonomi sang guru sangat pas-pasan. Dalam suatu kesempatan, sang guru berkata kepada murid-muridnya, "Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya orang alim yang menengadahkan tangannya kepada orang-orang yang berharta tidak ada kebaikan pada dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah seperti pekerjaan ayah kalian masing-masing. Bawalah selalu kejujuran dan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut!"

Pemuda itu tidak tahu tentang pekerjaan ayahnya yang telah meninggal. Ia pun segera pulang ke rumah untuk menanyakan hal tersebut kepada sang ibu.

Setibanya di rumah, pemuda itu menemui ibunya, lalu berkata, "Bu, tolong beri tahu kepadaku apa pekerjaan sepeninggal ayah dahulu?"

Sang ibu heran dengan pertanyaan anaknya yang tiba-tiba itu. Ia pun balik bertanya, "Apa urusanmu hingga ingin mengetahui pekerjaan ayahmu?" Ungkapan sang ibu itu menunjukkan bahwa ia enggan menjawab pertanyaan anaknya.

Pemuda itu terus-menerus memaksa ibunya agar mengungkapkan pekerjaan ayahnya. Lama-kelamaan sang ibu tidak tahan menanggapi desakan anaknya. Dengan nada tinggi, sang ibu berkata, "Ketahuilah bahwa ayahmu dulu adalah seorang pencuri!"

Bukan kecewa yang dirasakan pemuda itu ketika mengetahui ayahnya adalah pencuri, melainkan hasrat yang menggebu-gebu untuk mengikuti jejak ayahnya sesuai dengan anjuran yang disampaikan oleh gurunya.

Pemuda itu menjelaskan kepada ibunya, "Aku diperintahkan oleh guruku untuk bekerja seperti pekerjaan ayahku tanpa meninggalkan kejujuran dan ketakwaan kepada Allah dalam bekerja."

"Hai, Anakku! Apakah dalam mencuri ada ketakwaan?" sela ibunya.

Anaknya menjawab dengan keluguannya, "Ya, begitulah kata guruku."

Ia pun belajar bagaimana menjalankan profesi sebagai pencuri. Ketika ilmu teknik mencuri yang didalaminya sudah cukup. Ia pun memutuskan untuk beraksi melaksanakan perintah sang guru.

Seusai shalat Isya' dan semua orang tertidur lelap, ia pun keluar rumah untuk menjalankan aksi perdananya. Ia selalu ingat pesan gurunya untuk membawa kejujuran dan ketakwaan saat bekerja.

Rumah yang diincar pertama kali adalah yang terdekat dengan rumahnya, yaitu rumah tetangganya sendiri. Namun, ia ingat bahwa mengganggu tetangga bukanlah pekerjaan takwa. Kemudian ia urungkan niatnya untuk mencuri di rumah tetangganya.

Begitu pula, ketika hendak mencuri di rumah anak yatim, ia berpikir, "Allah memperingatkan untuk tidak memakan harta anak yatim." Ia pun pergi mencari rumah berikutnya.

Sambil berjalan, ia merenung, ternyata tidak mudah untuk menjadi pencuri yang bertakwa. Bagaimana pun juga mengambil harta orang lain tidak diperbolehkan agama. Akan tetapi, perintah sang guru harus dilaksanakan. Tidak boleh berputus asa!

Langkahnya terhenti di sebuah rumah besar nan megah. Konon pemilik rumah itu terkenal memiliki harta berlimpah melebihi kebutuhannya. Dengan keterbatasan ilmunya, ia beranggapan bahwa tidak mengapa jika mengambil zakat dari kekayaan orang tersebut. Toh, bagian zakat itu bukan hak si empunya kekayaan, tetapi hak orang miskin.

Tekad yang bulat mendorongnya untuk masuk ke dalam rumah besar yang tidak berpenjaga tersebut. Satu per satu kamar ia selidiki untuk menemukan tempat penyimpanan harta.

Akhirnya, ia sampai di sebuah kamar besar dan didapatinya sebuah kotak besar berisi emas, perak, dan uang tunai. Ia kumpulkan buku-buku catatan yang berisi laporan keuangan si pedagang kaya tersebut. Dengan lentera kecil yang dibawanya, ia mulai menghitung zakat yang harus dikeluarkan oleh orang kaya itu.

Keahlian dalam hal keuangan, pembukuan, dan pembagian harta ia kerahkan di sana. Dikarenakan begitu banyaknya perhitungan yang harus diselesaikan, ia pun lupa waktu. Fajar sudah menyingsing pertanda tiba waktu shalat Subuh.

Sang tuan rumah pun telah bangun dari lelapnya untuk melaksanakan shalat Subuh. Alangkah terkejutnya ketika kamar tempat penyimpanan hartanya telah terbuka. Apalagi ia mendapati seseorang tengah asyik dengan buku-buku catatannya di bawah cahaya lentera kecil.

Dengan lantang, si tuan rumah menghardik pemuda tersebut, "Hai! Siapa kau!"

Sang pemuda terkesiap mendengar teguran tersebut. Saat disadarinya hari sudah hampir terang, ia bergegas untuk melaksanakan shalat. Ia berkata kepada si pemilik rumah, "Maaf, akan saya jelaskan nanti. Tapi, izinkan saya untuk shalat Subuh terlebih dahulu."

Akhirnya, mereka berdua pun shalat Subuh berjemaah dengan si tuan rumah sebagai imamnya. Usai shalat, pemuda itu mengaku kepada tuan rumah, "Saya pencuri."

Si tuan rumah makin bertambah keheranannya, "Lantas apa yang kau lakukan dengan buku-buku catatanku?" tanya tuan rumah.

"Aku sedang menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Ini hasilnya," jawab pemuda itu sambil menyodorkan hasil perhitungannya.

Ia pun menasihati si tuan rumah tentang keutamaan zakat. Tiada kemarahan terlihat di wajah si tuan rumah. Ia malah terkagum-kagum akan kejujuran serta kepandaian dan ketepatan si pencuri dalam berhitung. Selain itu, ia jadi mengetahui tentang pentingnya mengeluarkan zakat.

Akhirnya, si tuan rumah mengangkatnya menjadi sekretaris dan juru hitung pribadinya. Ia pun menikahkan sang pemuda dengan putrinya. Ibu si pemuda tinggal bersama mereka. Berkat kejujuran dan ketakwaan yang dibawa sang pemuda dalam perbuatannya, kebahagiaan mendatangi dirinya dan orang lain. 





sumber: http://ceritainspirasimuslim.blogspot.com/2010/04/kisah-pencuri-saleh.html#more